CryptoHarian

Kenapa Robert Kiyosaki Memilih Bitcoin Daripada Aset Lain?

Cryptoharian – Penulis dan pengusaha papan atas Robert Kiyosaki, yang dikenal karena buku-buku terlarisnya terus menyatakan dukungannya untuk bitcoin, emas, dan perak sebagai aset pilihannya. Dalam postingan Twitter baru-baru ini, Kiyosaki memuji ketiga aset ini sambil memperingatkan bahwa orang kaya akan mendapat manfaat lebih dari kebijakan pemerintah AS.

Pernyataan Kiyosaki datang ketika indeks pasar saham AS terbesar mengalami beberapa kenaikan selama seminggu, dengan Dow meningkat lebih dari 3 persen dan S&P 500 tidak jauh di belakang. 

Dia menjelaskan, manfaat lebih atau keuntungan yang didapatkan oleh orang kaya ini, adalah dengan penghapusan plafon utang AS yang telah menyebabkan krisis besar sampai Presiden Joe Biden menandatangani RUU pada Juni. RUU tersebut berfungsi untuk menangguhkan plafon utang negara senilai US$ 31,4 triliun dan menghindari potensi gagal bayar.

“Saya lebih percaya bahwa keputusan pemerintah akan menguntungkan orang kaya dan berdampak negatif pada AS, karena utang nasional dan pasar saham keduanya akan meningkat,” ungkap Kiyosaki.

Berdasarkan data year-to-date (YTD), aset perak memulai tahun ini di harga US$ 23,75 per ounce, dengan capaian lebih dari US$ 26 pada satu titik. Namun, setelah itu harganya sempat turun ke US$ 22 sebelum ditutup pada US$ 24,9 pada hari Jumat, dimana terjadi kenaikan YTD sederhana sebesar 4,84 persen.

Baa Juga: Bitcoin Kembali ke Harga US$ 30.000, Bull Run Sudah Berakhir?

Kinerja emas pun serupa, dengan memulai tahun ini di US$ 1.827 dan memuncak pada US$ 2.080 pada 4 Mei. Namun, emas mengalami penurunan dan ditutup pada US$1.955 pada hari Jumat, meski menghasilkan kenaikan 7 persen YTD.

Sedangkan Bitcoin memulai tahun ini dengan positif setelah pasar beruang yang menantang pada tahun 2022. Harganya pun meroket dari US$ 16.700 pada bulan November 2022, menjadi lebih dari US$ 20.000 pada bulan Januari 2023, dan minggu ini mencapai tertinggi 13 bulan di US$ 31.850. 

Meskipun telah mengalami sedikit penurunan dan saat ini diperdagangkan pada US$ 30.300, kenaikan YTD-nya melebihi 80 persen, yang menjadikannya aset berkinerja terbaik tahun ini sejauh ini.

Bitcoin Masih Bisa Terkoreksi

Sementara itu, seorang analis aset kripto di Twitter dengan nama Captain Faibik telah membagikan opini terbarnya. Ia menunjukkan bahwa para pelaku pasar bullish telah menghadapi kesulitan dalam memulihkan level support dan resisten kritis di US$ 31.000. 

Level ini terbukti menjadi hambatan psikologis yang signifikan, mencerminkan sentimen pasar dan membentuk pergerakan harga jangka pendek.

Baca Juga: Kenapa Harga Bitcoin Turun ke US$30.300 Dari US$31.700?

“Saya pikir kita akan menjumpai satu lagi koreksi sebesar 30 hingga 35 persen sebelum bull run 2024-2025,” ujarnya.

Kendati demikian, Captain Faibik juga menekankan pentingnya akumulasi Bitcoin bagi investor jangka panjang. Analis tersebut percaya bahwa Bitcoin telah mencapai titik terendahnya dan saat ini berada dalam fase akumulasi. 

“Perlu diingat bahwa BTC telah mencapai dasar, dan saat ini dalam tahap akumulasi, sehingga saat ini banyak orang yang mengumpulkan Bitcoin untuk jangka panjang,” pungkas Faibik.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.