CryptoHarian

Meski Momen Positif, Penambang Bitcoin Menjual 10.600 BTC Dalam 24 Jam Terakhir

Cryptoharian – Bitcoin (BTC) saat ini tengah menghadapi problematika yang tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, mata uang kripto utama ini sedang menghadapi aksi jual besar-besaran oleh para penambangnya.

Dilansir dari cryptonews.com, seorang pengamat pasar kripto di platform X bernama Ali Martinez menyatakan bahwasanya sebanyak 10,600 Bitcoin (BTC), atau setara dengan lebih dari US$ 455,8 juta pada harga pasar saat ini, telah dijual oleh para penambang Bitcoin dalam 24 jam terakhir.

Untuk mengonfirmasi hal ini, firma analisis on-chain CryptoQuant melaporkan peningkatan sebesar 130.45 persen dalam total netflow bursa kripto selama tujuh hari terakhir. Hal ini pun membenarkan adanya penjualan aktif oleh para penambang Bitcoin.

Meskipun demikian, CryptoQuant juga mencatat penurunan cadangan Bitcoin di bursa. Hal ini merupakan faktor yang bakal memperlambat tekanan dari penjualan. Berdasarkan hasil riset CryptoQuant, sepertinya lebih banyak investor memindahkan aset digital mereka dari bursa dan memilih untuk menyimpannya secara pribadi.

Sementara itu, tidak dapat dipungkiri juga bahwa Bitcoin telah mengalami berbagai perubahan dalam beberapa bulan terakhir. Setelah ada laporan mengenai potensi Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika (SEC) untuk mendukung Bitcoin Spot ETF pada awal 2024, nilai mata uang kripto ini melonjak melewati level US$ 30.000, dan akhirnya mencapai US$ 45.000 sebelum mengalami pembalikan tren.

Berita Kripto Hari Ini: Solana Buka Pre-Order Solana Mobil Lagi! Apakabar Harga SOL?

Saat ini, Bitcoin bertengger pada posisi support, yakni dalam kisaran US$ 41.000 hingga US$ 43.000. Meskipun kemungkinan terjadinya penurunan nilai masih ada, kripto ini tetap mempertahankan momentum positif, didorong oleh beberapa faktor.

Salah satu faktor krusial adalah halving Bitcoin yang dijadwalkan pada April 2024. Seperti diketahui, saat halving nantinya penambang akan menerima pengurangan imbalan sebesar 50 persen, dari 6.25 BTC menjadi 3.125 BTC. Dengan pasokan yang terbatas dan permintaan yang terus meningkat, diperkirakan Bitcoin akan melampaui level US$ 45.000 dalam waktu dekat.

Pertanda positif lainnya adalah persetujuan historis dari SEC terhadap spot Bitcoin ETF pada 10 Januari 2024. Kejadian ini menjadi momen penting bagi dunia kripto karena mengintegrasikan aset terdesentralisasi dan deflasi ke dalam struktur keuangan tradisional, serta meningkatkan adopsi dan minat pasar terhadap Bitcoin dan aset serupa.

Meskipun ada kekhawatiran mengenai penjualan oleh para penambang, jaringan Bitcoin tetap menunjukkan permintaan yang kuat dan “mempool” yang sedang berlebihan. CEO Quantum Economics bernama Mati, menyoroti bahwa “mempool” Bitcoin saat ini penuh, dengan jumlah data yang menunggu konfirmasi dua kali lipat dari level tertinggi sebelumnya.

Kejadian aneh ini disebabkan oleh layanan inskripsi Bitcoin Ordinals, yang memungkinkan pencatatan metadata pada satoshi individual (unit terkecil Bitcoin). 

“Namun, Bitcoin Ordinals belum beroperasi pada kapasitas penuh,” pungkas Mati.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.