CryptoHarian

3 Langkah Panduan Menggunakan Indikator RSI untuk Trading Crypto di Tradingview

RSI atau Relative Strength Index, merupakan sebuah indikator yang paling sering digunakan oleh mayoritas trader ritel saat melakukan analisis untuk melihat volume transaksi sebuah aset. 

Selain untuk melihat kondisi volume transaksi, umumnya indikator ini dapat digunakan untuk melihat bagaimana potensi pergerakan suatu aset ke depannya, untuk menentukan kapan waktu yang baik untuk membeli dan menjual. 

Aset crypto juga tidak luput dari indikator ini karena banyak trader ritel crypto yang menggunakannya untuk menentukan apakah suatu crypto sudah layak dibeli dan dijual atau belum. 

Dalam artikel ini akan diberikan panduan dalam tiga langkah bagaimana trader bisa menggunakan indikator RSI pada platform Tradingview.

  1. Buka Tradingview

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengunjungi situs resmi Tradingview dan melakukan pendaftaran akun yang bisa dilakukan dengan akun Google Mail. 

Pendaftaran ini tidak wajib, namun akan mempermudah trader untuk menggunakan grafik dan menyimpannya setelah melakukan analisis agar bisa dilihat kembali di hari-hari berikutnya. Jika tidak mendaftarkan diri maka trader tidak bisa menyimpan analisis yang dilakukan.

Perlu diingat bahwa pendaftaran diri tidak perlu membayar, namun Tradingview memberikan pilihan untuk akun berbayar. Pilihan ini tidak wajib, karena banyak trader yang cukup menggunakan versi gratis untuk melakukan analisis. 

Langkah berikutnya setelah mendaftarkan diri dengan menekan tulisan “Get Started” dan ikon profil di sebelahnya adalah menekan tulisan “Products” dan memilih tulisan “Supercharts”.

Setelah menekan tulisan tersebut, nantinya trader akan diarahkan ke grafik yang bisa digunakan untuk melakukan analisis seluruh aset di dunia, termasuk crypto. 

  1. Pilih Indikator RSI

Setelah masuk ke Tradingview, langkah berikutnya yang bisa dilakukan adalah dengan membuka dan memilih aset yang akan dianalisis dengan menekan logo ikon kaca pembesar di sebelah tulisan aset yang keluar. 

Dalam contoh ini aset yang otomatis keluar adalah BTCUSD yang merupakan grafik untuk melihat nilai Bitcoin terhadap Dolar Amerika. 

Setelah berhasil memilih, langkah berikutnya adalah dengan menekan tulisan “Indicator” yang ada di bagian atas, dan kemudian meuliskan “Relative Strength Index” dan memilih tulisan yang paling atas di bawah tulisan “Technicals” seperti gambar di bawah. 

Apa bila sudah selesai, nantinya trader akan ditampilkan indikator RSI yang sudah bisa digunakan namun bisa diubah. Untuk mengubah beberapa hal, trader bisa menekan garis di indikator yang baru muncul untuk kemudian membuka opsi piliha beberapa modifikasi.  

Opsi yang akan keluar adalah seperti pada gambar di bawah, dimana akan ditampilkan tulisan Inputs, Style, dan Visibility. Untuk Inputs dan Visibility umumnya tidak perlu ada yang diubah, namun untuk Style ada satu hal yang bisa diubah. 

Hal tersebut adalah menghilangkah centang pada tulisan RSI Based MA. Modifikasi ini dilakukan untuk memberi indikator RSI hanya satu garis dibandingkan dua untuk mempermudah analisis, karena lebih umum indikator RSI hanya memiliki satu garis. 

Hasilnya adalah seperti gambar di bawah, dimana indikator murni hanya menggunakan RSI dan tidak menggunakan RSI based MA yang merupakan indikator RSI berbasis Moving Average yang menggunakan perhitungan berbeda dan lebih tidak umum.  

Jika sudah selesai, indikator sudah bisa digunakan untuk mulai melakukan analisis kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual. 

  1. Membaca Indikator RSI

Perlu diingat bahwa semakin tinggi jangka waktu, indikator ini akan semakin valid. Contohnya, indikator ini akan lebih valid untuk melihat volume transaksi di grafik jangka waktu bulanan dibandingkan pada jangka waktu harian. 

Hal ini disebabkan pada jangka waktu yang lebih tinggi, distorsi umumnya akan lebih kecil sehingga perhitungan akan lebih akurat. 

Untuk membaca indikator ini ada lima hal dasar yang perlu diketahui, yang dimulai dari nilai RSI itu sendiri. RSI merupakan indikator yang melihat pergerakan volume transaksi dengan memberi batas antara 70 hingga 30 dengan titik Tengah 50 dan titik maksimal 0 dan 100. 

Saat indikator RSI melebihi angka 70 artinya adalah harga aset sudah terlalu tinggi atau overbought yang berarti telah terlalu banyak volume beli. Kondisi ini umumnya dijadikan persiapan untuk menjual karena harga sudah terlalu tinggi. 

Sebaliknya, saat indikator RSI menunjukkan angka di bawah 30 artinya tekanan jual sudah mulai jenuh dan ada kemungkinan harga akan bergerak naik karena sudah terlalu banyak yang menjual aset tersebut, memberi tanda potensi koreksi lanjutan sudah berakhir. 

Saat angka mencapai 50, maka umumnya kondisi tersebut menjadi pertanda perputaran arah dari kondisi positif ke negatif atau sebaliknya. 

Saat angka RSI berada di daerah 70 hingga 50, umumnya aset tersebut akan berada di kondisi positif atau zona bullish, sebaliknya saat berada di daerah 20 hingga 50 maka harga aset sedang berada di kondisi negatif atau zona bearish. 

Angka ini bisa dijadikan pandua untuk menentukan posisi apa yang cocok untuk dilakukan apakah menjual atau membeli karena saat di kondisi bullish ada baiknya trader melakukan transaksi beli, namun sebaliknya di zona bearish ada baiknya trader mulai menjual. 

Tapi perlu diingat saat sudah melebihi 30 atau 70 umumnya kondisi itu bisa dimanfaatkan untuk potensi reversal dan melakukan pembelian atau penjualan demi memanfaatkan keuntungan. 

Terdapat panduan lain terkait penggunaan RSI yang lebih maju levelnya, dimana RSI bisa digunakan untuk melihat pola perbedaan atau divergence antara kondisi grafik dan RSI itu sendiri untuk melihat bagaimana potensi pergerakan harga selanjutnya. 

Panduannya bisa mengacu pada tabel di atas, dimana jika terjadi pergerakan pada RSI dan grafik harga akan muncul potensi arah baru. 

Price menjadi pertanda untuk kondisi pergerakan grafik dan indicator menjadi pertanda untuk melihat indikator RSI, sehingga trader bisa memanfaatkan untuk melihat apakah pola tersebut cocok untuk melihat kedepannya akan ada potensi pergerakan naik atau bullish dan turun atau bearish. 

Namun untuk langkah awal ada baiknya trader memahami dasar dari indikator RSI sebelum menggunakan tabel tersebut agar transaksi lebih aman. 

Perlu diingat bahwa indikator ini tidak akan 100% benar setiap saat sehingga trader tetap harus waspada dan menggunakan manajemen risiko yang baik. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.