Africa Digital Asset Framework Menerbitkan Pedoman ICO Pertamanya

Africa Digital Asset FrameWork (ADAF), telah menerbitkan “Versi 0.1” dari seperangkat pedoman yang dimaksudkan untuk memberikan “kerangka kerja standar minimum” yang terus berkembang bagi para konsumen, pembuat kebijakan, dan pengusaha, untuk diikuti ketika berpartisipasi atau mengevaluasi suatu ICO.

ADAF adalah sebuah proyek yang bekerja untuk menetapkan standar hukum dan teknis untuk mendukung perdagangan digital diseluruh benua.

Dengan pedoman ICO tersebut, ADAF akan mulai mengumpulkan masukan dari anggota masyarakatnya untuk membantu membentuk rancangan di masa depan.

Dalam postingan di Medium, ADAF menjelaskan bahwa komunitasnya memilih untuk memanggil ICO “dengan tujuan mereka yang sebenarnya”, dengan menetapkan istilah “Token Generation Event” (TGE), yang digunakan diseluruh pedoman yang diterbitkan.

Pedoman tersebut disusun oleh 17 perusahaan dalam komunitas ADAF dengan mewakili 14 negara yang berbeda.

Dalam pedoman terkini, ADAF mengklarifikasi bahwa dokumen pedoman tersebut tidak dimaksudkan untuk dibaca sebagai suatu saran hukum ataupun hukum yang dapat dieksekusi.

Namun, ADAF justru berharap untuk membangun kerangka kerja yang berkembang untuk mengomunikasikan bagaimana TGE harus beroperasi dan bagaimana investor harus mengevaluasi setiap peluang investasi dengan cara yang mampu membantu meningkatkan lingkungan TGE.

Pedoman tersebut berfokus pada kebijakan apa yang harus ada bagi perusahaan yang ingin memegang TGE dan apa yang harus diharapkan dari seorang investor sebelum menanamkan uangnya.

Di atas segalanya, bagi mereka yang ingin memegang TGE, ADAF merekomendasikan untuk terbiasa dengan peraturan sekuritas, khususnya apakah TGE dapat diklasifikasikan sebagai penjualan sekuritas kepada publik atau tidak.

Pedoman ADAG bahkan dapat menghubungkan ke rubrik yang dibuat oleh Coinbase yang akan digunakan untuk mengevaluasi dan menilai apakah TGE dapat dikategorikan sebagai penjualan sekuritas yang tidak terdaftar untuk publik.

Baca Juga: Apakah JPM Coin akan Menghancurkan XRP?

Meskipun rubrik Coinbase didasarkan pada parameter yang diatur dalam Uji Howey, yang berarti itu ditulis dengan undang-unadng sekuritas AS, ADAF percaya bahwa rubrik tersebut masih berguna bagi setiap perusahaan yang ingin menentukan tanggung jawab TGE mereka kepada regulator sekuritas.

Banyak pedoman ADAF yang menempatkan tanggung jawab pada investor untuk rajin dalam penelitian mereka sebelum berinvestasi di TGE.

ADAF juga menyarankan untuk meneliti struktur perusahaan dari perusahaan yang memegang TGE, juga memeriksa saluran media sosial, dan menghindari TGE yang tidak memiliki proses know-your-customer (KYC) dan anti-money laundering (AML).

ADAF menekankan pentingnya penerapan proses KYC dan AML, tidak hanya untuk melindungi para investor, tetapi juga untuk membantu perusahaan memastikan mereka menerima dana yang dapat diidentifikasi dan tentunya juga legal.

Pedoman ICO tersebut juga menyediakan tautan ke dokumen Google (Google Doc) yang diharapkan oleh para anggota komunitas ADAF untuk diedit dan ditambahkan untuk konsep yang akan datang, yakni: Standar TGE versi 0.2, yang ditempatkan untuk publikasi pada 15 Juni mendatang.

Postingan di Medium yang berbeda juga menyatakan bahwa ADAF sedang berupaya untuk menciptakan standar bagi sistem sertifikasi tanah menggunakan EDCC atau yang biasa kita sebut dengan smart contract.

Baca Juga: Duke University Berkolaborasi Dengan Citizens Reserve Untuk Pengembangan Pendidikan Di Bidang Blockchain