CryptoHarian

AI dan Expert Kripto Saling Beber Opini Terkait Target Pergerakan Harga BTC

Cryptoharian – Bitcoin (BTC), yang merupakan salah satu bentuk mata uang digital paling banyak diperdagangkan, kembali menorehkan kekecewaan pada para investor. Ironisnya, kejatuhan harga ini terjadi seiring dengan peluncuran produk investasi baru, yakni Bitcoin Spot ETF pertama di Hong Kong, yang tidak berjalan sebagaimana yang banyak diharapkan oleh para investor.

Melansir dari finbold.com, ETF Ethereum pun dinilai gagal menarik jumlah investasi yang signifikan. Padahal, perkiraan awal ETF ini bakal menghasilkan volume perdagangan sekitar US$ 125 juta pada hari pertama. Namun, enam ETF tersebut hanya berhasil mengumpulkan US$ 11 juta. Peristiwa ini berdampak langsung pada penurunan nilai Bitcoin dan mata uang kripto secara keseluruhan.

Apa Prediksi Menurut AI?

Menurut data yang dirilis oleh firma analitik PricePredictions, penggunaan algoritma kecerdasan buatan (AI) yang canggih mengindikasikan prospek suram untuk harga Bitcoin dalam waktu dekat. Prediksi tersebut menunjukkan bahwa Bitcoin mungkin akan turun ke harga sekitar US$ 53,476.60 menjelang akhir Mei 2024. 

Prediksi ini dibuat dengan memanfaatkan alat analisis teknis seperti Bollinger Bands, Relative Strength Index (RSI), dan Moving Average Convergence Divergence (MACD). Pada saat ini, Bitcoin berada pada harga US$ 60.430, yang menunjukkan penurunan sebesar 3,78 persen hanya dalam satu hari. 

Selama satu minggu terakhir, mata uang ini telah kehilangan 9,47 persen dari nilainya, dan penurunan sebesar 14,17 persen jika dilihat dari statistik bulanan.

Perspektif dari Para Expert

Meskipun AI menunjukkan gambaran yang tidak menggembirakan, beberapa ahli kripto menawarkan pandangan yang lebih positif. Ali Martinez contohnya, seorang analis terkemuka yang mengatakan bahwa Bitcoin sering kali mengalami periode konsolidasi setelah peristiwa pemotongan hadiah blok (halving) sebelum akhirnya mengalami lonjakan harga. 

MIsalkan, Bitcoin mengalami konsolidasi selama 189 hari pada tahun 2016 dan 87 hari pada tahun 2020. Sejauh ini, periode konsolidasi terkini sudah berlangsung selama 60 hari.

Selain itu, Michaël van de Poppe selaku analis aset kripto populer juga menyoroti beberapa faktor yang bisa menjadi titik balik bagi harga Bitcoin. Titik balik ini bisa datang dari pertemuan mendatang Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), laporan data pengangguran yang akan datang, dan sidang yang melibatkan CEO Binance, Changpeng Zhao. Ia percaya bahwa faktor-faktor ini bisa menjadi katalis untuk pemulihan harga Bitcoin.

Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.