CryptoHarian

Antara Emas dan Bitcoin, Ini Aset Nilai Lindung yang Ajib Menurut CEO Ark Invest

Cryptoharian – CEO dari perusahaan managemen investasi Ark Invest, Cathie Wood baru-baru ini membahas terkait aset emas dan Bitcoin sebagai lindung nilai.

Dalam pandangan yang ia beberkan di akun resmi X-nya, menunjukkan bahwa emas yang biasanya dianggap sebagai perlindungan aman, tidak memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan komoditas lain setelah pihak regulator menyetujui ETF emas.

“Emas bukan satu-satunya komoditas yang melonjak setelah regulator menyetujui ETF emas. Faktanya, kinerja emas di bawah banyak komoditas lainnya,” ungkap Wood. 

Dalam hal ini, Wood menjelaskan bahwa The Fed memiliki peran penting dalam mendorong kenaikan harga komoditas secara luas selama krisis-krisis tertentu. Seperti tindakan agresif lembaga tersebut dalam menanggapi peristiwa seperti implosi Long Term Capital Management pada tahun 1998, kekhawatiran Y2K pada tahun 1999, dan resesi di sektor teknologi dan telekomunikasi dari tahun 2000 hingga 2003.

“Mereka melakukan pelonggaran secara lebih agresif selama krisis teknologi dan telekomunikasi pada tahun 2000 hingga 2003, meskipun sebagian besar sektor perekonomian lainnya baik-baik saja,” ujarnya.

Namun selama dua tahun terakhir, kebijakan The Fed mengalami perubahan yang signifikan. Mereka menaikkan suku bunga dengan signifikan, dan mendorong pertumbuhan pasokan uang ke wilayah negatif untuk pertama kalinya sejak tahun 1930-an. 

Berita Bitcoin: BlackRock Akuisisi 11.500 Bitcoin, Haruskah Investor Masuk Sekarang?

“Mereka berhasil membalikkan kurva imbal hasil selama satu setengah tahun terakhir, meningkatkan kemungkinan terjadinya deflasi,” kata Wood.

Bitcoin Muncul dan Melonjak Sebagai Aset Lindung Nilai

Penting untuk dicatat bahwa selama krisis bank regional pada Maret lalu, Wood menemukan hal menarik. Temuan tersebut, mengatakan bahwa sementara indeks bank regional (KRE) mengalami penurunan, harga Bitcoin melonjak lebih dari 40 persen. 

“Kami berkeyakinan bahwa Bitcoin merupakan lindung nilai tidak hanya terhadap inflasi tetapi juga terhadap deflasi,” paparnya.

Kendati demikian, Wood juga menekankan bahwa Bitcoin memiliki karakteristik unik sebagai ekosistem moneter global yang terdesentralisasi, transparan, pribadi, dan berdasarkan aturan. Berbeda dengan bank konvensional, Bitcoin tidak terkena risiko pihak lain. 

“Tahun lalu di bulan Maret, kami mengetahui bahwa bitcoin itu unik. Tidak hanya merupakan aset yang berisiko tetapi juga aset yang tidak berisiko dibandingkan emas,” pungkas Wood.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.