CryptoHarian

Benjamin Cowen Peringatkan Terkait Sejarah Koreksi Besar Bitcoin yang Berpotensi Terulang

Cryptoharian – Kripto utama Bitcoin (BTC) yang telah mengalami reli sejak bulan Januari 2023 lalu, kini masih mengalami stagnasi diantara level US$ 29.000 hingga US$ 30.000.

Pergerakan Bitcoin yang cenderung sideways untuk saat ini, membuat para investor berada pada sikap netral, dan menunggu apa yang akan terjadi pada aset ini.

Namun, salah seorang analis terkemuka aset kripto bernama Benjamin Cowen telah memberikan pernyataan terbarunya terkait prediksi harga Bitcoin dalam beberapa waktu kedepan.

Dari analisa yang ia lakukan, ia memperingatkan bagi para investor dan trader BTC, bahwasanya data historis menunjukkan risiko koreksi yang tinggi untuk aset kripto terkemuka.

Melansir dari Youtube, ia menunjukkan bahwa selama paruh pertama tahun-tahun pra-halving, Bitcoin cenderung menembus support band pasar bullish. Pergerakan ini diwakili oleh EMA 20 minggu dan SMA 21 minggu. Namun, terobosan ini seringkali berumur pendek, lantaran mata uang kripto biasanya turun di bawah band support lagi pada kuartal ketiga.

Baca Juga: Delapan Deretan Pemain Kripto dan Kekayaanya, Ada Yang Miliki US$10 Miliar

Dalam hal ini, Cowen memperkuat argumennya dengan merujuk pola serupa dalam perilaku BTC selama tahun-tahun pra-halving 2011, 2015 dan 2019.

Meskipun dia mengakui bahwa kinerja masa lalu mungkin tidak menjamin hasil di masa depan, dia menyoroti risiko bahwa Bitcoin mungkin gagal mempertahankan posisinya di atas support band pasar bull selama periode saat ini.

Dampak potensial ini juga pasti merugikan aset lain. Cowen menegaskan bahwa aset digital lainnya termasuk Ethereum (ETH), dapat terpengaruh karena mereka sudah menunjukkan tanda-tanda bergerak di bawah support band pasar bull masing-masing. 

Dia secara khusus mencatat bahwa Ethereum mendekati level kritis, dengan perkiraan 20 minggu saat ini di US$ 1.859. Pada saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan pada US$ 29.400, sedangkan Ethereum bernilai US$ 1.877 menurut Tradingview

Sementara itu melansir dari newsbtc.com, harga Bitcoin menghadapi perlawanan setelah turun di bawah zona support US$ 29.200. Bitcoin sempat naik di atas US$ 29.000 tetapi menemui resistensi di dekat US$ 29.350. 

Baca Juga: Tak Berhenti Kampanyekan Bitcoin, Robbert F Kennedy Belikan Bitcoin Untuk Anak-Anaknya

Resistensi langsung berada di kisaran US$ 29.350, yang diikuti oleh titik lebih kuat di $ US 29.600 (SMA 100 jam). Jika menembus level ini, resisten berikutnya mendekati US$ 29.750.

Jika terjadi breakout, maka hal itu dapat menyebabkan kenaikan menuju zona resistensi US$ 30.000. Penutupan di atas US$ 30.000 mungkin menandakan pergerakan naik baru, menargetkan sekitar US$ 30.400.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.