CryptoHarian

Bitcoin: Bottom Pasar KriptoMasih Diperbedatkan, Berikut yang disampaikan Para Analis Terkenal

Cryptoharian – Pasar kripto yang ambruk sejak bulan Juli 2022 ini tengah mengalami situasi kembang kempis akan bertahannya harga di level tertentu. Seperti Bitcoin (BTC) yang diharapkan dapat kembali naik diatas angka US$20.000, setelah sebelumnya turun dan bahkan sempat menyentuh level US$17.500. 

Hal ini menjadi perdebatan sendiri di kalangan analis, investor maupun trader senior yang saling mengemukakan hasil perhitungan mereka. Seperti yang disampaikan oleh investor senior bernama Miles Deutscher, yang mempertanyakan soal bottom di angka US$15.000 atau bahkan US$12.000.

“Menurut Anda dimanakah bottom Bitcoin. Apakah di angka US$15.000? atau di US$12.000? Namun bagaimanapun, altcoin kemungkinan akan terus berdarah di lingkungan saat ini. Tapi itu juga akan menciptakan peluang pembelian yang monumental bagi mereka yang mau bekerja,” ungkap Deutscher, Jumat (14/10/2022).

Cuitan itu mendapatkan balasan dari salah satu trader dan analis papan atas, yakni Il Capo of Crypto yang menyatakan bahwa semua di bawah US$16.000 akan menjadi peluang beli yang sangat bagus.

“Saya kira semuanya di bawah US$16.000 akan menjadi peluang beli yang sangat bagus. Terlebih di angka US$14.000 adalah target yang paling mungkin,” ujarnya.

Sementara itu, seorang analis Belanda Michael van de Poppe menyatakan bahwa BTC memegang Moving Average 300-Minggu sebagai dukungan dalam siklus bear sebelumnya.

“2014 menguji level itu, 2020 kami menguji dan sekarang kami mendarat di sana lagi. Salah satu tempat terbaik untuk long aset, secara historis,” kata Poppe.

Sementara itu melansir dari analyticsinsight.net, mengingat lingkungan ekonomi makro saat ini, investor melangkah cukup hati-hati. Harga Bitcoin turun segera setelah laporan CPI baru masuk. Harga konsumen AS pada bulan September melambat dibandingkan bulan sebelumnya, namun, tingkat inflasi terus mendapatkan momentum. 

Bitcoin jatuh hampir 3% sejak laporan tersebut mencapai level terendah sejak September. Harga BTC menyentuh angka US$18.000, memicu mata uang kripto lainnya yang langsung ikut anjlok. Penurunan baru ini membuat beberapa investor dan analis percaya bahwa kripto pasti akan menyentuh angka US$10.000 pada akhir 2022.

Laporan prediksi harga Bitcoin dari TradingView juga telah mengkonfirmasi bahwa BTC/USD terancam turun lebih jauh di bawah, mengingat tren inflasi inti ini meresahkan pasar aset digital dengan menunjukkan pembalikan angka inflasi yang sebelumnya turun. 

Sebenarnya, CPI diperkirakan akan turun menjadi sekitar 8% dari sebelumnya 8,3%. Pasalnya, nilai data Bitcoin dan CPI entah bagaimana saling terkait melalui sentimen investor, harga Bitcoin merosot ketika kondisi berjalan sebaliknya, meningkatkan ketakutan aksi jual pasar secara dramatis.

Di samping itu, Analisis prediksi harga Bitcoin dari FXStreet mengklaim bahwa reli harga Bitcoin mendekati US$30.000, pada titik ini, cukup tak terduga dan bahkan jika nilainya meningkat, dampaknya pada pasar kripto yang lebih luas akan tetap tidak signifikan. 

Tetapi nilai mata uang kripto mungkin akan turun di bawah US$15.000, sebelum upayanya untuk melewati batas US$30 ribu sekali lagi. Resistensi ini cukup kritis untuk kripto utama. Jika BTC gagal mencapai tanda ini, sekali lagi, pasar aset digital akan menyaksikan aksi jual besar-besaran, membuat awal yang buruk hingga 2023. [St]

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.