Bitcoin Turun ke $60,000 Setelah Jerome Powell Pesimis dengan Ekonomi Amerika

Jerome Powell, Kepala Bank Sentral Amerika, baru saja melaksanakan pidato pada 17 April 2024 terkait kondisi Perekonomian Amerika.

Dalam pidato tersebut terdapat pernyataan yang menandakan bahwa Jerome Powell mulai pesimis terhadap kondisi ekonomi Amerika, salah satunya karena inflasi yang terus meningkat. 

Jerome Powell Pesimis dengan Perekonomian Amerika

Jerome Powell melalui pidatonya baru saja menyatakan bahwa Amerika sedang mengalami kondisi ekonomi yang sulit. 

Pernyataan ini adalah lanjutan dari pidato sebelumnya yang menyatakan bahwa Amerika masih akan terus kesulitan untuk memulihkan ekonominya karena kondisi inflasi yang masih buruk. 

Pernyataan ini disampaikan pada pidatonya kemarin, dimana ia menyatakan bahwa suku bunga acuan belum akan turun karena inflasi masih sulit untuk dikendalikan. 

Hasilnya saat ini mayoritas investor berspekulasi bahwa Amerika akan kembali memiliki pandangan kontraktif atau hawkish, jauh dari prediksi sebelumnya yang menyatakan bahwa perekonomian akan pulih. 

Pada akhir 2023, Jerome Powell dengan sangat percaya diri menyatakan bahwa Amerika akan terus pulih karena pada kuartal terakhir tahun tersebut, perekonomiannya mulai membaik jika bercermin pada data-data. 

Salah satu hal yang diacuhkan oleh Amerika adalah data inflasi nyata, dimana data inflasi nyata dari tahun lalu masih bersifat riskan, sehingga kondisi saat ini seharusnya  bisa dimitigasi. 

Amerika masih terjebak dalam pandangan bahwa perekonomian negaranya masih bagus, sehingga menggunakan hanya inflasi inti untuk penentuan kebijakannya.

Yang tidak disadari mayoritas pemegang jabatan di Pemerintah Amerika adalah kondisi barang pokok di negaranya sudah terlalu mahal, namun gengsi akan nama “negara maju” masih melekat sehingga membuat keputusan kebijakan mengacuhkan kondisi ekonomi asli. 

Analisis Harga Bitcoin

Hasilnya untuk saat ini banyak memprediksi bahwa kondisi perekonomian akan kembali ke kondisi 2020, dimana mayoritas aset bergerak turun.

Tapi saat ini terdapat harapan terakhir yaitu terjadinya Bitcoin Halving yang kemungkinan dapat membawa sentimen positif dalam jangka panjang. 

Walau begitu, dalam jangka pendek, koreksi kemungkinan besar masih akan terjadi, dengan pola sejarah yang memperlihatkan bahwa Bitcoin akan bergerak turun setelah halving, namun tidak secara signifikan. 

Saat ini batas bawah pada $60,000 masih bertahan dengan kuat, dan kemungkinan masih belum akan ditembus kecuali ada sentimen negatif baru. 

Grafik Harian BTCUSD

Melihat pergerakan Bitcoin saat ini, dapat dilihat bahwa harga BTC masih akan konsolidasi di sekitar $60,000 hingga $71,000 dalam jangka panjang jika tidak ada sentimen dadakan. 

Walau begitu, jika mengacu pada potensi pergerakan negatif, ada kemungkinan jika BTC keluar dari $60,000 target selanjutnya berada di sekitar $50,000.

Daerah ini menjadi batas bawah yang kuat dan kemungkinan tidak akan ditembus hingga bull market 2025 berakhir. 

Oleh karena itu, jika harga Bitcoin turun ke daerah tersebut, trader dan investor dapat memanfaatkannya karena ada kemungkinan harganya tidak akan turun lebih jauh dari harga tersebut. 

Ada satu hal yang memberi kemungkinan harga BTC turun ke daerah $35,000 kembali yaitu terjadinya perang. 

Jadi semua masih bergantung pada perang yang terjadi saat ini, dimana jika kemungkinan perang bisa diminimalisir oleh mayoritas negara besar di dunia, maka Bitcoin masih akan aman di daerah tersebut. 

Prediksi bahwa bull market akan terjadi di 2025 masih relatif benar, sehingga untuk saat ini ada baiknya trader dan investor Menyusun strategi agar bisa memanfaatkan momentum tersebut.