CryptoHarian

Cerita Asli Mantan Karyawan Yang Bekerja Dengan Almaeda Research dan Kripto Exchange FTX

Cryptoharian – Kasus Sam Bankman Fried (SBF) saat ini masih bergulir di persidangan, terkait bangkrutnya bursa kripto raksasa FTX dan perusahaan penyokongnya, yakni Alameda Research. Pada hari Kamis (24/8/2023) muncul sebuah pengakuan dari seseorang bernama Aditya Baradwaj di platform media X. 

Dalam pengakuannya ini, Baradwaj mengklaim bahwa dirinya merupakan mantan insinyur di Alameda Research. Ia membagikan kisah saat dirinya pertama kali bertemu dengan SBF, hingga hidupnya diliputi kemewahan dan kemudian disusul dengan keruntuhan epik.

Perjalanan Baradwaj dimulai dengan harapan tinggi saat ia berpindah dari pekerjaannya di Google untuk bergabung dengan Alameda Research. Saat itu, ia hanya mengetahui bahwa Alameda Research adalah entitas perdagangan kripto yang tidak seberapa terkenal, dan dipimpin oleh Sam Bankman-Fried.

“Saya masih ingat pertama kali saya bertemu Sam. Itu adalah hari pertama saya bekerja di kantor. Saya baru saja meninggalkan pekerjaan saya di Google, dan sangat senang bisa bekerja di bursa kripto kecil yang misterius ini. Pada saat itu, hanya ada sedikit berita tentang Sam,” ungkap Baradwaj.

Mengingat pertemuan pertamanya dengan Bankman-Fried, ia menggambarkan ruang kantor terletak di lantai 4 gedung perkantoran di pusat kota Berkeley. Lingkungan yang kurang mengesankan, dikombinasikan dengan sikap santai Bankman-Fried, menurutnya sedikit memberi petunjuk tentang dampak yang akan dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Meskipun status awal Alameda dan FTX yang belum begitu dikenal, Baradwaj menyoroti hubungan kuat antara dua entitas tersebut. Hal ini terlihat mulai dari kantor hingga acara bersama dan peraturan akan hunian yang saling terkait. Dia pun menyatakan bahwa hal ini bertentangan dengan citra publik Bankman-Fried sebagai pendukung keuangan terdesentralisasi.

Baca Juga: Apa Saja yang Terjadi Seputar Kripto dan Bitcoin Hari Ini? Simak Selengkapnya Disini!

Ceritanya pun beralih pada visi besar SBF untuk FTX. Baradwaj menceritakan, ambisi SBF tidak hanya sekadar bursa kripto, namun ia bertujuan untuk memiliki pengaruh yang signifikan secara global. Rencananya meliputi proyek berambisi seperti membangun pabrik vaksin di Bahama, terlibat dalam donasi politik secara strategis, dan menyelidiki penelitian bioteknologi di masa depan. 

“Dia membahas strategi untuk masuk ke sumbangan politik yang dibuat secara oleh eksekutif FTX. Selain itu, dia juga berbicara tentang teknologi masa depan hipotetis seperti seleksi embrio berulang, dan pentingnya tidak membiarkan China memimpin dalam penelitian biotek mendasar,” ujarnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, keretakan dalam visi ini menjadi semakin jelas. Keretakan ini dicontohkan seperti manajemen risiko yang kurang hati-hati, hutang teknis dan buang-buang uang dalam organisasi. 

“Sam tidak hanya ingin membangun perusahaan. Dia ingin membangun sebuah mesin, yang mana lingkup pengaruh dapat menembus dinding kantor kecil di Berkeley hingga membasuh dunia sebagai kekuatan untuk kebaikan. Bukan hanya perusahaan, tetapi monumen untuk altruisme yang efektif,” kata Baradwaj,

Terlepas dari tujuan besar Bankman-Fried, pelaksanaannya sering kali tidak memenuhi harapan. Hal ini mengakibatkan kerugian finansial bagi pelanggan, investor dan bahkan karyawannya sendiri. Klimaks dari saga ini adalah kejatuhan Bankman-Fried sendiri, dimana ketidakmampuannya untuk mengikuti aturan telah menghancurkan citranya. 

Tentu saja, Sam tidak akhirnya membangun pabrik vaksin atau memberantas malaria. Pelanggan, investor, dan karyawan yang paling mempercayainya telah hancur secara finansial. Reruntuhan markas FTX yang setengah dibangun berserakan di pantai Nassau,” paparnya.

Kendati demikian, ini masih belum merupakan cerita seluruhnya dari kisah Baradwaj selama bekerja di bursa bangkrut FTX. Dirinya beralasan jika cerita tersebut tidak akan bisa dijabarkan dalam satu postingan. Namun, ia juga berjanji bahwa dirinya akan mengunggah cerita tersebut dalam beberapa sesi. 

Baca Juga: Binance Diduga Melakukan Pump and Dump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

“Sayangnya, cerita saya di FTX/Alameda terlalu rumit untuk dimasukkan ke dalam satu utas. Jika anda tertarik, saya akan mengubahnya menjadi seri regular,” pungkas Baradwaj.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.