CryptoHarian

Jerome Powell Mengaku Tidak Mengerti Kenapa Bitcoin dan Ethereum Mempunyai Nilai

Cryptoharian – Anggota Kongres AS, Stephen Lynch menyuarakan kekhawatirannya pada hari Rabu (9/3/2023), terhadap dampak mata uang digital bank sentral (CBDC). Menurutnya, jika dolar AS ditokenisasi, maka aset digital lainnya akan terancam eksistensinya. 

Karena itu, ia meminta Ketua Federal Reserve, Jerome Powell untuk mempertimbangkan versi token dolar AS sebagai alternatif untuk menghapuskan aset digital lainnya.

Tanggapan Lynch ini dilontarkan, saat Powell memberikan kesaksiannya di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR. Dalam kesaksian tersebut, Powell menyinggung sejumlah pertanyaan tentang aset digital.

“Saya khawatir dengan banyak stablecoin dan kripto lainnya. Haruskah mereka menjadi tidak berharga ketika kita menerbitkan CBDC, yang didukung oleh keyakinan dan penghargaan penuh dari Amerika Serikat?,” ungkap Lynch.

The Fed sebelumnya telah mempertimbangkan konsep penerbitan dolar digital sejak tahun 2016. CBDC, dalam hal ini mirip dengan token digital yang digunakan saat ini, sekelas stablecoin yang melacak harga mata uang fiat.

Bedanya, pengelolaan dari token digital ini bakal dikelola penuh oleh pemerintah, bukan perusahaan swasta di jaringan terdesentralisasi.

Powell mengaku, dirinya tidak dapat memahami mengapa kripto tidak memanfaatkan kredibilitas dolar, seperti Bitcoin atau Ethereum, yang memiliki nilai.

Meskipun begitu, ia tampak menahan diri untuk tidak berkomentar tentang tanggapan Lynch terkait bagaimana aset digital lainnya dapat terpengaruh oleh CBDC.

“Saya tidak pernah memahami nilai mereka (kripto). Itu hanyalah koin yang tidak memiliki nilai intrinsik, tetapi tetap saja, diperdagangkan untuk uang yang nyata,” ujarnya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa sulit untuk menilai bagaimana stablecoin akan terpengaruh oleh CBDC. Hal ini, lantaran kurangnya kejelasan regulasi di AS terkait cadangan beberapa stablecoin.

Stablecoin seperti Tether dan Binance BUSD telah mendapat hukuman, karena menurut SEC mereka membuat pernyataan palsu tentang dukungan token mereka.

Undang-undang yang akan memberikan kerangka peraturan untuk stablecoin telah diperkenalkan di Capitol Hill beberapa kali. Akan tetapi, setiap proses penggodokan RUU sejauh ini selalui menemui kebuntuan. 

Seperti diketahui, sebelas negara telah meluncurkan CBDC, dan hampir 90 negara sedang dalam tahapan uji coba, pengembangan atau bahkan meneliti CBDC. 

Berita Bitcoin: Analisa Harga Bitcoin Setelah Isu Silvergate dan Kenaikan Suku Bunga

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.