CryptoHarian

Mengapa Pasar Kripto Tak Ikuti Tren Positif Ekonomi AS?

Cryptoharian – Biasanya, investor lebih berani mengambil risiko ketika pinjaman rendah dan likuiditas tinggi. Hal ini dapat menciptakan kondisi yang baik untuk aset seperti Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Secara sederhana, lebih banyak uang yang beredar bisa meningkatkan permintaan untuk aset ini.

Namun, meski inflasi di Amerika Serikat terkendali pasar mata uang kripto belum merespon dengan baik. Karena itu, kami akan menggali lebih dalam kemungkinan yang menjadi faktor penyebab dari pasar kripto yang melambat, berdasarkan data dari cointelegraph.com.

Dampak Pemotongan Suku Bunga

The Fed mengawasi pasar tenaga kerja, inflasi, dan nilai dolar untuk menyesuaikan kebijakan mereka. Ketika inflasi mendekati target 2 persen mereka bisa menurunkan suku bunga dan menambah uang masuk ke dalam perekonomian. Ini biasanya disebut kebijakan ekspansif untuk mengurangi minat pada investasi dengan pendapatan tetap.

Baru-baru ini, data inflasi menunjukkan penurunan untuk bulan Mei, yang merupakan peningkatan harga terendah sejak Maret 2021. Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi, naik sebesar 2,6 persen dibanding tahun sebelumnya, sesuai dengan prediksi para ekonom.

Presiden Fed San Fransisco, Mary Daly mengatakan bahwa ini adalah bukti tambahan bahwa kebijakan moneter bekerja dan inflasi perlahan-lahan turun. Selain itu, Biro Analisis Ekonomi Amerika Serikat juga melaporkan bahwa pendapatan pribadi naik 0,5 persen setiap bulan, melebihi perkiraan 0,4 persen. Meski begitu, pengeluaran konsumen naik 0,2 persen, yang mana merupakan angka sedikit di bawah perkiraan yakni 0,3 persen.

Baca Juga: Bitcoin Bergerak Naik Menjelang Akhir Bulan! Pertanda Juli Positif?

Awal tahun ini, para pedagang memperkirakan setidaknya tiga kali pemotongan suku bunga. Namun sekarang perkiraan telah dikurangi menjadi dua kali pemotongan yang diperkirakan mulai September mendatang.

Dolar AS Makin Perkasa

Meskipun indikator ekonomi secara kasat mata positif, total kapitalisasi pasar mata uang kripto menurun dari puncaknya pada 14 Maret 2024. Data inflasi terbaru AS, menunjukkan tingkat pengangguran 4%, dan pertumbuhan pendapatan pribadi, membuat S&P 500 mencapai rekor tertinggi pada 28 Juni. Sementara itu, emas yang biasanya menjadi aset lindung nilai, saat ini diperdagangkan hanya 5 persen di bawah rekor tertingginya pada 20 Mei.

Secara teori, mata uang kripto diuntungkan dari prospek pemotongan suku bunga dan kebijakan ekspansif lainnya karena kelangkaan dan metode pembayaran yang tidak bisa di sensor. Namun, keberhasilan strategi The Fed memperkuat dolar AS. Ini dapat diukur dengan indeks dolar Amerika Serikat (DXY), yang lebih tinggi berarti mata uang seperti Euro, Pound dan Franc Swiss kehilangan nilai.

Saat ini DXY berada di level 106, yang merupakan level tertingginya sejak November 2023, dan imbal hasil Treasury AS lima tahun telah menurun menjadi 4,30 persen dari 4,72 persen pada 25 April lalu.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.