Cryptoharian – Bitcoin (BTC), yang merupakan mata uang digital terbesar di dunia, terus mengalami gejolak harga yang tinggi dan tidak menentu meskipun harganya mencapai sekitar US$ 70,000. Hal ini disampaikan oleh seorang analis aset kripto dengan nama samaran Daan di platform X pada Kamis (11/4/2024).
Dalam pemaparannya, ia menyebut bahwa investor jangka panjang sedang berhati-hati karena jumlah uang yang masuk ke pasar secara perlahan menurun. Hal ini menunjukkan ketidakpastian untuk memasuki posisi jangka panjang.
“Bitcoin sedang ber-volatilitas tinggi, dengan harga berombak. Namun, pendanaan (funding) terus turun secara perlahan, sementara kita berada pada level US$ 70.000. Investor jangka panjang telah merugi lagi dan lagi, dan sekarang mereka ragu untuk masuk kembali,” ungkap Daan.
Ia menilai, penurunan harga BTC kemarin terjadi bersamaan dengan lonjakan indeks harga konsumen (CPI). Selain itu, tuntutan hukum dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika (SEC) terhadap Uniswap, selaku platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) juga memiliki andil dalam menciptakan FUD baru-baru ini.
Namun, meskipun ada gejolak baru-baru ini, harga Bitcoin saat ini sedang naik. Ini dianggap sebagai sinyal positif oleh para investor, menurut Daan. Meskipun begitu, ia juga mengingatkan untuk tetap hati-hati karena sebelumnya Bitcoin sering mengalami penurunan harga setelah mencapai level harga yang sama.
“Angka US$ 71.500 penting untuk ditembus dan dipertahankan. Karena jika berhasil tertembus, maka titik tertinggi sepanjang masa (ATH) itu hanya tinggal menunggu waktu saja,” ujarnya.
Sementara itu seorang analis lain bernama Jelle dalam postingannya menunjukkan sesuatu yang tidak kalah menarik. Menurutnya, pergerakan Bitcoin membentuk pola di grafiknya yang disebut segitiga naik atau ascending triangle. Pada umumnya, pola ini berarti harga Bitcoin cenderung naik ke level yang lebih tinggi. Menurut analisis dari Jelle di Twitter, ini bisa menjadi tanda baik bagi para investor.
“Bitcoin telah membentuk ascending triangle, tepat di sekitar titik tertinggi sepanjang masa saat ini!,” ujarnya.
Sekilas informasi, ascending triangle terjadi ketika harga suatu aset membentuk serangkaian posisi rendah yang semakin tinggi dan menyentuh garis horizontal di atasnya. Dalam hal ini, Bitcoin sedang bergerak di dekat level rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) dan pola ini menunjukkan bahwa harga Bitcoin mungkin akan terus naik.
Jelle mengatakan bahwa jika Bitcoin berhasil menembus level US$ 71.500, ini bisa menjadi awal dari lonjakan harga yang signifikan. Bahkan, ia menuturkan bahwa harga Bitcoin bisa mencapai lebih dari US$ 80,000 jika terobosan ini terjadi. Namun, jika Bitcoin gagal melampaui level tersebut, investor mungkin melihat harga stabil untuk sementara waktu atau bahkan turun sedikit.
“Tembus US$ 71.500, dan pasar akan lepas landas dengan keras. Kemungkinan akan mencapai US$ 80.000,” pungkas Jelle.
Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.