CryptoHarian

Pasar Kripto Sepi saat Bitcoin Hampir Capai Puncak, Retail Ogah Masuk? 

Cryptoharian – Naiknya pasar kripto ke kisaran level US$ 67.000 saat ini dan capaian ATH baru pada Maret lalu, terasa sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu pengamat pasar kripto di media sosial X dengan nama samaran Ronin.

Dari apa yang ia sampaikan dalam postingannya, dirinya mengungkapkan salah satu alasan terbesar, yakni investor ritel yang tidak se-euforia dulu. Kali ini, ia membahas mengapa investor ritel saat ini kurang aktif di pasar kripto dan apa yang bisa membawa mereka kembali.

1. Fokus Ritel pada Kripto Besar

Investor ritel saat ini lebih tertarik pada kripto besar seperti Bitcoin dan Ethereum (ETH). Mereka mengharapkan keuntungan besar setelah adopsi ETF BTC. Tetapi meskipun ETF ETH disetujui, banyak yang tidak mendapatkan keuntungan yang diharapkan. 

BTC dan ETH memang tumbuh dan banyak dibicarakan, tetapi hal ini mengalihkan perhatian dari token baru dan peluang lainnya. Investor ritel melewatkan peluang di altcoin yang mungkin menguntungkan karena fokus pada BTC dan ETH.

2. Situasi Ekonomi Makro

Ia menjelaskan beberapa faktor ekonomi makro yang mempengaruhi pasar kripto, yakni:

ETF Spot ETH: Meskipun signifikan, ini tidak meningkatkan antusiasme ritel seperti yang diharapkan.

Tambang Kripto di Venezuela: Tekanan tambahan dari regulasi.

Dukungan Trump: Kendati historisnya lebih pro-bank, pernyataan Trump tentang kripto belum banyak menggerakkan pasar ritel.

Ketiga hal ini dinilai menyebabkan sentimen di kalangan investor ritel tetap rendah, dengan indeks fear kemungkinan di-pump. Selain itu, volume gambling meningkat 187 persen tahun lalu, menunjukkan pergeseran minat dari investasi tradisional ke perjudian.

3. Ledakan AI Mengalahkan Kripto

Investasi besar-besaran di sektor AI oleh perusahaan seperti Google dan Nvidia menarik perhatian dari pasar kripto. Saham Nvidia naik 2.500 persen dalam lima tahun terakhir, jauh melampaui kenaikan Bitcoin sebesar 750 persen. Media lebih banyak menulis tentang AI, mengalihkan minat investor dari kripto ke AI.

4. Kejenuhan dengan Cerita Keuangan Kripto

Cerita-cerita lama tentang kripto sudah tidak menarik lagi bagi banyak orang. Media terus mengulang cerita lama tentang kesuksesan awal dan revolusi keuangan yang membuat banyak orang bosan dan tidak lagi tertarik.

5. Apakah Minat Ritel Sudah Memuncak?

Ronin menyarankan bahwa minat ritel mungkin sudah mencapai puncaknya. Meskipun Crypto Twitter masih menjadi tempat berkumpul bagi investor ritel, keterlibatan telah melambat. Bursa terpusat (CEX) melihat lonjakan pengikut pada awal 2023, tetapi jumlahnya kemudian menurun.

6. Apa yang Bisa Menarik Kembali Investor Ritel?

Ronin melihat beberapa sektor yang bisa menghidupkan kembali minat ritel dalam kripto:

Penggabungan Kripto + AI: Integrasi AI dan kripto bisa menarik investor baru yang tertarik pada penghasilan pasif melalui daya komputasi.

Integrasi Media Sosial: Platform seperti Telegram yang mengintegrasikan alat kripto dapat menarik lebih banyak orang ke pasar. Contoh sukses adalah Telegram dan ekosistem TON.

Gaming: Model play-to-earn (P2E) bisa menarik investor ritel dengan memonetisasi waktu bermain game.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.