CryptoHarian

Pengamat Waspada Potensi Bearish Panjang Bitcoin Pada September, The Fed Bikin Harga Bertahan di US$20.000 atau lebih Rendah

Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester pada Rabu (31/8/2022) beropini, suku bunga sudah naik jauh lebih tinggi sebelum bank sentral dapat mengurangi dalam perjuangannya melawan inflasi.

Sosok yang juga menjabat anggota pemungutan suara Komite Pasar Terbuka Federal ini menyebut, ia melihat suku bunga acuan naik di atas 4% dalam beberapa bulan mendatang. Angka tersebut jauh di atas kisaran target saat ini 2,25%-2,5% untuk tingkat dana federal.

“Pandangan saya saat ini adalah bahwa perlu untuk memindahkan suku bunga dana fed hingga sedikit di atas 4 persen pada awal tahun depan dan menahannya di sana,” kata dia dalam sambutan yang disiapkan untuk pidato di Dayton.

“Saya tidak mengantisipasi The Fed memotong target suku bunga Fed tahun depan,” sambungnya.

Bersamaan dengan itu, kata dia, suku bunga akan tetap tinggi dalam waktu yang belum ditentukan. Namun demikian, ia mengaku optimis, suku bunga riil, atau perbedaan antara suku bunga dana fed fund dan inflasi mampu bergerak positif.

Sepanjang tahun ini, The Fed sudah empat kali menaikkan suku bunga dengan total 2,25 poin persentase. Pasar memprediksi, kenaikan 0,75 poin persentase ketiga berturut-turut pada pertemuan September dan opsi penurunan suku bunga mungkin terjadi pada musim gugur 2023.

Ia sekali lagi meminta pasar untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan bahkan menekan ekonomi berada di bawah 2%.

Dampak positifnya, inflasi diperkirakan mampu turun di kisaran 5%-6% tahun ini dan kemudian mendekati target The Fed di tahun-tahun berikutnya.

Meski ia meyakini The Fed tidak akan memaksa untuk terus menaikkan suku bunga sampai inflasi mencapai target 2% bank sentral. Namun ia memperingatkan agar pembuat kebijakan harus tetap waspada.

Sikap The Fed yang masih belum memperlihatkan kelonggaran ekonomi, oleh Analis dari CNBC, Jim Cramer dianggap sebagai ‘ancaman’ bagi investor, terutama mereka yang menyimpan aset spekulatif seperti saham perusahaan yang tidak stabil dan kripto.

“Kita belum bisa melihat akhir dari penurunan ini sampai kita mendapatkan pembersihan besar-besaran dari semua aset spekulatif,” kata dia, pada Rabu (31/8/2022) lalu.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga semakin meragukan kemampuan Bitcoin cs yang diklaim memiliki lindung terhadap inflasi.

Diperkirakan, volaitilitas Bitcoin akan semakin sering terjadi dalam beberapa bulan ke depan setelah putusan daru The Fed.

Nilai Bitcoin telah turun 56% dari sekitar $47.500 pada 1 Januari ke posisi saat ini tepat di atas $20.000.

Peningkatan volatilitas akan mencerminkan pendekatan baru berbasis data Fed yang mengubah praktik Fed saat ini dalam memprediksi laju kenaikan suku bunga sebelum pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menetapkan kebijakan moneter.

“Volatilitas tidak mungkin hilang dalam beberapa bulan mendatang karena The Fed sedang bersiap untuk meningkatkan proses penyusutan neraca besar-besaran $9 triliun atau yang disebut pengetatan kuantitatif pada bulan September,” tulis pengamat ekonomi dari Kaiko dalam sebuah catatan pada Senin lalu.

“Bersama dengan kenaikan suku bunga dan pendekatan berbasis data terhadap kebijakan moneter, ini akan semakin memberi tekanan tambahan pada aset berisiko,” sambungnya.

Pengamat, dikutip dari Cointelegraph, juga mewanti-wanti para investor Bitcoin, bahwa bulan September bisa jadi bulan penurunan ekstrem dan tren bearish yang panjang bagi BTC. Prediksi ini seiring menanti data inflasi Non-Farm Payrolls (NFP) dan Indeks Harga Konsumen (CPI) Agustus. [Im]

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.