Cryptoharian – Aset kripto utama Bitcoin (BTC) yang telah mengalami reli gila-gilaan dalam seminggu ini menciptakan euforia yang luar biasa dari para investornya. Dalam hal ini, seorang analis di platform X dengan nama sebutan CryptoCon telah membuat gebrakan dalam komunitas kripto dengan sejumlah prediksi yang sangat akurat.
Ia yang sebelumnya memprediksi terjadinya kenaikan hingga US$ 30.000 untuk harga BTC, kini ia membeberkan teori siklus terbarunya. Teori Siklus ini berkaitan dengan tanggal-tanggal halving Bitcoin pertama dan kedua, yakni 28 November 2012 dan 9 Juli 2016. Menurut CryptoCon, tanggal-tanggal ini menjadi kunci untuk memahami pergerakan harga Bitcoin.
“Dengan langkah terbaru ini, setiap prediksi Teori Siklus Bitcoin November 28th Green Year (Sekarang Teori Siklus Halving) membuahkan hasil,” tulis CryptoCon dalam postingannya, Selasa (23/10/2023).
Green Year, sebagaimana diuraikan oleh CryptoCon, memperkirakan beberapa perkembangan kunci:
1. Siklus bottom dalam waktu +/- 21 hari dari 28 November 2022.
2. Harga beli siklus terendah.
3. Mencapai US$ 34.500 (harga tengah, setengah dari rekor tertinggi sebelumnya).
“Saya sebenarnya telah membuat teori siklus ini sejak Januari, dan ternyata memang masih sesuai dengan jalur perkiraan saya,” ujarnya.
Apa yang akan terjadi selanjutnya menurut Teori CryptoCon?
Pada perkiraan terkait apa yang akan terjadi dalam beberapa waktu kedepan, analis tersebut menguraikan dua fase lebih lanjut:
1. Blue Year 2024
Dalam fase ini, harga Bitcoin diperkirakan bakal tetap berada di kisaran harga tengah US$ 34.500 dan secara bertahap membuat kemajuan menuju rekor tertinggi baru menjelang akhir tahun. CryptoCon memprediksi bahwa puncak awal kedua akan datang dalam waktu sekitar 21 hari dari 9 Juli 2024, dengan prediksi harga sekitar US$ 48.000.
“Tahun biru (2024) adalah tahun yang baik untuk Bitcoin, dan menciptakan langkah maju tambahan dalam persiapan untuk Tahun Merah,” kata CryptoCon.
2. Red Year 2025
Dalam fase, Bitcoin diperkirakan bakal mencapai rekor tertinggi baru. Puncak siklus diharapkan akan tiba menjelang akhir tahun, sekali lagi dalam waktu sekitar 21 hari dari 28 November 2025. Dalam ekspektasinya, selama Red Year ini di dirinya bakal lebih optimis. Hal ini, lantaran ia menggambarkan kenaikan yang terjadi pada kripto utama ini antara US$ 90.000 hingga US$ 130.000, dengan faktor-faktor yang paling signifikan, menunjukkan pada level US$ 130.000.
“Saya melihat harganya akan naik mungkin ke angka US$ 90.000 hingga US$ 130.000. Ini didasarkan pada pengamatan dan model saya sendiri, yang sebagian besar hasil ditemukan pada kisaran angka US$ 130.000,” pungkas CryptoCon.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.