CryptoHarian

Wanita Berusia 55 Tahun Kena Tipu di Kripto, Tabungan Hidup Setara Rp13 Miliar Lenyap Tak Bersisa

Cryptoharian – Penipuan yang melibatkan aset kripto telah kembali terjadi. Kali ini, seorang wanita asal Hong Kong berusia pertengahan lima puluhan dilaporkan kehilangan tabungan hidupnya yang berjumlah hampir US$ 900.000 karena penipuan investasi kripto online. 

Melansir dari surat kabar China (SCMP), awalnya wanita tersebut dihubungi oleh penipu melalui Instagram. Setelah berhasil meyakinkan, penipu tersebut lantas meminta korban agar menginvestasikan uangnya dalam bentuk mata kripto dengan menjanjikan pengembalian besar. 

Setelah itu, wanita tersebut dianjurkan untuk membuat akun di platform yang tidak dikenal. Dari sana, pelaku kejahatan tersebut memberikan informasi palsu tentang harga aset digital di platform, yang tentunya dikendalikan oleh pelaku. Dalam hal ini, korban dijanjikan pembayaran bunga harian dan puluhan ribu dolar dalam keuntungan terjamin. 

Data yang terhimpun saat ini, penipu tersebut berhasil meyakinkan korban untuk mentransfer sebesar US$ 886.600 ke 19 rekening bank yang ditunjuk antara Februari dan Maret 2023.

Ketika korban berusaha menarik sebagian dananya, dia diminta untuk membayar sejumlah biaya. Karena tak mau uangnya macet, korban bahkan mencoba meminjam uang dari putrinya. Namun sebelum ia menemui putrinya, ia menyadari bahwa dia telah menjadi korban penipuan. 

Wanita itu akhirnya melaporkan kejadian itu ke polisi. Pihak kepolisian pun mengklasifikasikannya sebagai ‘tindak pidana penipuan,’ yang dapat menyebabkan hukuman penjara hingga sepuluh tahun penjara. Namun, hingga saat ini belum ada tersangka yang ditangkap.

Baca Juga: Rangkuman Berita Cryptoharian: Bitcoin Tembus US$30.200 Hingga Elon Musk Mau Membagi 1 Juta Dogecoin

Penipuan Kripto yang Meluas di Hong Kong

Ini bukan satu-satunya contoh penipuan kripto besar di Hong Kong. Baru-baru ini juga, seorang wanita berusia 44 tahun melaporkan kehilangan US$ 3,1 juta setelah berinvestasi dalam stablecoin Tether (USDT) pada platform yang meragukan. 

Sebagai informasi, serangan siber di Hong Kong telah meningkat dengan lebih dari 10.000 insiden dilaporkan antara Januari 2021 dan Juni 2022. Dari jumlah tersebut, 798 terkait dengan skema kripto yang menyebabkan kerugian sekitar US$ 50 juta, dibandingkan dengan US$ 21 juta pada H1 2021.

Polisi baru-baru ini mengungkapkan bahwa jumlah total penipuan kripto di Hong Kong melonjak menjadi 2.336 pada akhir tahun 2022. Angka ini merupakan peningkatan sebesar 67 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari kasus-kasus tersebut, aparat penegak hukum berhasil menangani 1.884 kasus. 

Kendati demikian, peningkatan tindak kriminal menggunakan dalih mata uang kripto semakin mengkhawatirkan. Pihak berwenang pun sudah berulang kali mendesak pada masyarakat untuk berhati-hati dan tidak menjadi mangsa skema penipuan semacam itu. 

Baca Juga: Ubah Kerugian Jadi Profit, Ini 5 Rencana Perjalanan Investasi Bitcoin Rekomendasi Analis

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.