Waspada Data Perekonomian dan BlockFi! Bitcoin Berpotensi Lanjut Koreksi

Bitcoin diprediksi akan terus bergerak turun walau saat ini volume transaksi masih terlihat rendah dibandingkan beberapa hari yang lalu. 

Hal ini disebabkan adanya beberapa kabar yang berpotensi membuat pergerakan koreksi karena tekanan jual dimana kabar utama adalah publikasi data perekonomian Amerika dan kabar kelanjutan ganti rugi BlockFi. 

Sentimen Negatif Pekan Ini

Setelah tiga kali diminta membuat perubahan terhadap rencana likuidasi dan ganti rugi, BlockFi akhirnya mendapatkan persetujuan dari Pengadilan Kebangkrutan Amerika untuk menjual keseluruhan asetnya dan ganti rugi nasabahnya. 

BlockFi adalah sebuah aplikasi “tabungan” kripto yang hancur karena terikat dengan FTX dimana terdapat dana nasabah yang harus diganti rugi diperkirakan mencapai $10 Miliar. 

Pada 26 September 2023, BlockFi resmi mendapatkan izin untuk mulai menjual asetnya dan mengganti rugi nasabahnya. Kemungkinan besar proses ganti rugi ini akan dilaksanakan dalam bentuk Bitcoin dan Ethereum sehingga membuat adanya kemungkinan koreksi besar untuk kedua aset tersebut. 

Selain itu, terdapat beberapa aset yang akan dikonversi ke stablecoin, lebih tepatnya stablecoin dari Gemini. Beberapa set tersebut adalah ALGO, BCH, dan DOGE. 

Kabar ini membuat kekhawatiran akan potensi tekanan jual karena saat ini sudah banyak perusahaan yang melakukan penjualan demi mengganti rugi nasabahnya seperti FTX dan Mt. Gox. 

Ditambah lagi, dala beberapa hari ke depan akan ada publikasi data Perekonomian Amerika lebih tepatnya data Produk Domestik Bruto (PDB), data pengambilan dana bantuan sosial, dan data konsumsi masyarakat.

Pada 28 September 2023, tercatat bahwa akan terjadi publikasi PDB Amerika yang kemungkinan akan memperlihatkan kenaikan secara kuartalan. 

Kondisi ini jika benar dapat membuat sentimen positif untuk Dolar Amerika dan membuat koreksi untuk aset berisiko seperti Bitcoin. 

Selain itu, terdapat publikasi data pengambilan dana bantuan sosial yang terlihat masih mengalami kenaikan, memperburuk inflasi dan memberi pertanda buruk terhadap kondisi daya beli masyarakat. 

Cerminan kondisi ini diperburuk dengan adanya publikasi data PCE atau data pengeluaran konsumsi masyarakat yang terlihat mengalami penurunan secara inti namun menigkat secara umum. 

Artinya secara keseluruhan, konsumsi barang pokok meningkat namun disebabkan oleh harga yang naik, namun konsumsi secara normal menurun karena daya beli masyarakat menurun. 

Dampak untuk Bitcoin

Jika prediksi data ini benar, maka kemungkinan besar Bitcoin akan mendapatkan sentimen negatif yang cukup signifikan. 

Hal ini disebabkan dalam jangka pendek yang akan mengalami sentimen positif adalah Dolar Amerika sehingga membuat koreksi untuk Bitcoin. 

Namun dalam jangka panjang, Bitcoin juga akan mendapatkan sentimen negatif dengan data konsumsi yang turun karena berarti daya beli masyarakat masih rendah yang membuat daya investasi juga masih rendah. 

Dalam kondisi ini umumnya akan terjadi tekanan jual untuk melikuidasi aset berisiko seperti Bitcoin untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Selain itu untuk investor besar ada kemungkinan perpindahan dana kembali dari aset berisiko ke aset pengaman seperti mata uang fiat beberapa negara kuat. 

Oleh karena itu saat ini masa depan Bitcoin hingga akhir tahun masih belum terlihat positif dan kemungkinan besar akan mengalami koreksi dengan volume yang relatif rendah sehingga akan terjadi secara bertahap. 

Grafik Harian BTCUSD

Untuk Bitcoin, kemungkinan besar koreksi akan membawanya ke daerah antara $26.000 hingga $25.000 yang telah menjadi batas bawah kuat sejak Tahun 2023 ini. 

Koreksi ini kemungkinan akan terjadi dalam waktu yang panjang sebelum menuju Bitcoin Halving pada Tahun 2024. 

Oleh karena itu, investor dan trader diharapkan untuk waspada dan terus menggunakan manajemen risiko yang baik jika ingin bertransaksi karena ada kemungkinan dengan volume rendah maka volatilitas akan tinggi.