CryptoHarian

3 Alasan Kenapa Harga Bitcoin Bisa Turun Lebih Lanjut

Wells Fargo, bank terbesar ke empat di Amerika Serikat (AS), tengah mengantisipasi pemindahan dana kelolaan dari perusahaan pengelola dana pensiunan AS ke produk pendapatan tetap.

Analis bank tersebut meyakini kalau hal ini akan berdampak pada aksi Sell-Off (Jual Tajam) di pasar saham karena kekhawatiran akan gelombang pandemi kedua mulai merambah setiap sudut sektor keuangan.

Tiga alasan tersebut adalah: Saham, Kontrak Opsi dan Miners. Kenapa? Simak lebih lanjut

Belakangan ini, harga Bitcoin (BTC) dibicarakan berkorelasi dengan pergerakan pasar saham (S&P 500), sehingga dalam skema diatas, BTC bisa dalam ancaman Sell-Off juga!

Managing director KKM Financial, Dan Deming, juga memperingatkan bahwa peningkatan volatilitas di pasar saham dapat menyebabkan penurunan pada berbagai aset berisiko.

Per akhir Maret lalu, dalam data yang dimiliki oleh perusahaan analitik Skew, pergerakan harga BTC dan indeks saham S&P 500 telah berkorelasi, dimana Bitcoin mengalami rebound seperti pasar saham AS dalam 3 bulan terakhir.

Di minggu pertama bulan Juni pun, BTC ikut bergerak ke bawah, disaat pasar saham AS mengalami penurunan.

Baca Juga: Apakah Harga Bitcoin Naik Jika Investor Institusi Meletakan 1% Dana ke BTC?

Wells Fargo dan KKM meyakini bahwa ekuitas akan terkoreksi karena dana pensiunan dan investor institusi lainnya mungkin tengah bersiap untuk melakukan aksi ambil untung (take profit) setelah rally kuat di pasar saham beberapa waktu ini.

Mengenai kemungkinan koreksi atau pullback ini, Dan Deming mengatakan:

“Akhir kuartal akan sangat menarik, mengingat seberapa banyak pasar telah bergerak selama kuartal ini. Mungkin ada volatilitas di sini. Kami sudah menyaksikannya dan ada potensi untuk lebih banyak, saat kami bergerak menuju akhir Q2.”

Disamping itu, Kontrak Opsi Bitcoin dan Ether yang senilai $930 miliar akan berakhir pada Juni 26.

Ketika mereka berakhir, volume jual dan beli akan naik, otomatis harga akan sangat volatil.

Selain dari ancaman peningkatan volatilitas yang diperkirakan diatas, variabel lain dalam trend harga jangka pendek untuk Bitcoin adalah peningkatan tekanan jual yang tiba-tiba dari para penambang.

Setelah menyesuaikan diri dengan kesulitan penambangan yang semakin tinggi dalam 2 tahun, para penambang Bitcoin kini mulai melakukan aksi penjualan crypto mereka.

Sekedar informasi, penjualan dari penambang adalah salah satu sumber utama dari faktor eksternal (fundamental dan psikologis) untuk BTC, selain dari penjualan besar yang dilakukan dalam pertukaran crypto.

Saat harga Bitcoin turun di bawah level $ 9.300 hari ini, CEO CryptoQuant, Ki Young-Ju, mengatakan:

“Jika Anda tahu kapan penambang mengirim uang ke bursa, Anda dapat menyimpulkan kapan harga BTC akan jatuh. Jumlah BTC yang dikirim tidak masalah ketika melihat ‘[crypto] Penambang mengalir ke pertukaran.”

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis

Add comment