CryptoHarian

Akankah Bitcoin Capai US$ 30.000 Tahun Ini? Simak Penjelasan Para Ahli Berikut

Cryptoharian – Pasar mata uang kripto baru-baru ini memperoleh kembali kapitalisasi pasarnya, yakni pada angka US$ 1 triliun. Hal ini, lantaran optimisme akan aset ini kembali muncul dengan dimulainya tahun baru, terutama di kalangan investor terkemuka dan pakar keuangan dalam memprediksi ke mana arah yang dituju Bitcoin (BTC) hingga akhir tahun 2023.

Seorang ahli kripto sekaligus kreator Token Musiman, Ruadhan O menjelaskan bahwa BTC berada pada harga yang murah, karena kemungkinan bencana yang akan segera terjadi sedang terjadi. 

“Pada akhir tahun, sentimen pasar akan berubah. Setelah ketakutan hilang, pasar akan menemukan kembali kelangkaan Bitcoin,” ungkap Ruadhan.

Hal yang lain juga disampaikan oleh analis pasar senior di broker perdagangan online FxPro, Alexander Kuptsikevich, yang mengklaim bahwa dirinya percaya terkait BTC bakal melonjak menjadi US$ 77.492 pada akhir tahun 2025, dan US$ 188.451 pada tahun 2030.

“Fase aksi jual kripto paling aktif telah berakhir. 2023 akan menjadi tahun pemulihan harga yang cermat. Namun, pasar FOMO yang sebenarnya tidak akan mungkin datang hingga 2024-2025,” ujarnya,

Di sisi lain, dosen senior Universitas Canberra John Hawkins masih dalam pendapatnya soal pasar bearish. Ia memproyeksikan, BTC akan mengakhiri tahun dengan nilaui US$ 10.000, karena tidak memiliki peran yang berguna sebagai aset.

Menurut Micheal Ugwu, CEO angel investor FreeMe Digital, BTC sedang naik daun lantaran metrik ekonomi di AS tidak seburuk seperti yang dikhawatirkan. Seperti contoh, tingkat inflasi turun dari 7,10% menjadi 6,5%, membuat para pedagang optimis bahwa suku bunga akan turun. 

Beberapa tahun lalu, BTC bergerak sebagai salah satu cara untuk menjadi aset lindung nilai terhadap inflasi, namun tidak terealisasikan di tahun 2022. Kripto ini berperilaku mirip dengan pasar saham yang bermain dengan nada faktor mikro dan makroekonomi. 

“Meskipun beberapa faktor ekonomi berjalan dengan baik untuk BTC, bukan berarti hal-hal tersebut akan tetap sama. Situasi ekonomi di AS tidak mengubah kondisi ekonomi makro, yang akan mempengaruhi kripto dalam jangka panjang,” kata Ugwu.

Menurut Bank Dunia, ekonomi global diproyeksikan hanya tumbuh sebesar 1,7% pada tahun 2023. Dilihat dari apa yang terjadi pada tahun 2022, angka ini bisa lebih buruk dari prediksi Bank Dunia. Pada 10 Januari 2022, Bank Dunia memperingatkan bahwa ekonomi global hampir jatuh ke dalam resesi.

Lebih buruk lagi, resesi yang dibayangkan Bank Dunia akan berbasis luas, dengan semua orang di mana pun di dunia mengalami perlambatan signifikan dalam pendapatan mereka. Ini adalah faktor ekonomi makro yang membuat Ugwu percaya kenaikan harga bitcoin akan berumur pendek.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.