CryptoHarian

Dogecoin Punya Kesempatan untuk Berkilau Lagi? Ini Analisis Potensi Harganya!

Cryptoharian – Meskipun harga Dogecoin belakangan ini mengalami penurunan, ada kemungkinan bahwa mata uang kripto yang terkenal dengan anjing Jepang ini akan mengalami lonjakan menuju rekor tertinggi yang baru.

Melansir dari cointelegraph.com, dalam sebulan terakhir harga Dogecoin turun sekitar 8 persen dalam satu hari dan lebih dari 18 persen secara keseluruhan. 

Meskipun begitu, pola penurunan ini sejalan dengan periode sebelumnya, yang menunjukkan adanya potensi kenaikan. Jika dilihat dari pergerakan historis, Dogecoin mulai mengalami kenaikan pada bulan Mei 2020, sekitar tujuh bulan setelah halving Bitcoin pada tahun itu. 

Pada 8 Mei 2021, Dogecoin mencapai rekor tertingginya sebesar US$ 0,73. Namun saat ini, Dogecoin mengalami penurunan signifikan sebesar 73 persen dari puncak sebelumnya. Jika pola ini berlanjut, beberapa analis memperkirakan bahwa Dogecoin bisa mencapai rekor tertinggi baru sekitar bulan April 2025. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa analisis teknis untuk mata uang kripto seperti Dogecoin bisa sulit karena sifat spekulatifnya.

Robby Greenfield, pendiri dari Umoja Labs menggambarkan koin meme sebagai bagian dari “pasar gila” yang didorong oleh keserakahan. Ia menganggap, para investor koin meme sangat minim pemahaman tentang risiko yang terkait. Meskipun begitu, Greenfield mengantisipasi bahwa beberapa memecoin, termasuk Dogecoin, akan mempertahankan valuasi yang signifikan. 

“Terutama dengan dukungan komunitas yang berdedikasi dan diperkenalkannya pasar berjangka koin meme oleh platform seperti Coinbase,” ungkap Greenfield.

Banyak yang beranggapan bahwa munculnya memecoin seperti Dogecoin juga mencerminkan tren lebih luas dalam pasar kripto. Seiring dengan banyaknya kripto yang debut dengan valuasi penuh yang tinggi dan alokasi modal ventura yang signifikan, investor ritel semakin tertarik pada koin candaan yang dianggap menawarkan akses pasar yang lebih adil.

Sementara itu, Gianluca Sacco selaku COO di VALR menjelaskan bahwa memecoin memberikan investor ritel peluang yang lebih adil dibandingkan dengan token yang sangat dipengaruhi oleh alokasi modal ventura. 

“Sentimen ini tercermin dalam lonjakan minat baru-baru ini terhadap memecoin seperti Pepe, Shiba Inu, Dogwifhat (WIF), dan Floki (FLOKI), yang mengalami kenaikan dua digit dalam seminggu terakhir,” ujarnya.

Namun di sisi yang berbeda, datang salah satu pendapat yang cenderung mengarah pada peringatan. Diane Dai, yang merupakan CMO dari Dodo memperingatkan agar tidak terlalu menafsirkan kenaikan harga ini sebagai indikasi dari “altseason” memecoin yang lebih luas. 

“Meskipun kenaikan harga terbaru, volume perdagangan tetap relatif rendah. Ini menunjukkan likuiditas pasar yang kurang memadai,” pungkas Greenfield.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.