Analis Beberkan Probabilitas Bitcoin (BTC) Kembali Turun Sampai Satu Katalis yang Memicu Reversal

Cryptoharian – Benjamin Cowen, seorang analis aset kripto yang memiliki ratusan ribu subscriber di channel Youtube-nya, mengatakan bahwa satu sinyal ekonomi makro berkemungkinan memicu reversal tren dari Bitcoin (BTC). Kini, Cowen tengah memperhatikan tingkat inflasi AS dan korelasinya terhadap pasar saham dan aset crypto.

“Secara historis, indeks saham tidak tertekan sampai inflasi memuncak dan berbalik arah. Karena Bitcoin sering kali bergerak seperti indeks, BTC mungkin tidak akan turun sampai inflasi mereda,” ungkap Cowen dilansir dari channel Youtube-nya, Kamis (23/6/2022).

Cowen menyatakan, saat inflasi berada di puncak, maka hal tersebut akan sama dengan bagian Bottom dari indeks saham. Artinya, puncak inflasi juga dapat dipandang akan berkaitan dengan Bottom dari BTC.

Menurutnya, Bitcoin dan pasar saham akan dapat terus menurun selama inflasi masih belum mencapai puncak, alias terus meningkat.

“Jika Anda kembali ke tahun 1970-an, anda akan melihat jenis pergerakan yang sangat mirip di mana [indeks] S&P turun tepat pada saat inflasi mencapai puncak pertama dan bahkan dari puncak lokal ini, ini mewakili sekitar penurunan 50% dalam S&P500,” ujarnya.

Saat ia menghubungkannya kondisi saat ini, indeks masih belum terlihat berhenti turun, yang artinya, inflasi masih belum mencapai puncaknya.

“Saya kira inflasi akan terus naik untuk beberapa waktu sebelum kita benar-benar melihat puncak yang lebih meyakinkan. Sampai saat itu terjadi, kita tidak boleh berasumsi bahwa bagian Bottom dari S&P500 sudah masuk,” kata Cowen.

Jika dihubungkan dengan Bitcoin, lanjutnya, maka investor belum bisa berasumsi bahwa harga BTC sudah akan mencetak level Bottom. Penurunan yang lebih rendah lagi masih dapat terjadi, hingga inflasi terkonfirmasi mencapai puncak dan mereda. 

“Ini baru dapat dianggap sebagai “kondisi” yang baik untuk mengharapkan Reversal dari tren Bearish yang tengah melanda BTC,” pungkas Cowen.