Cryptoharian – Tahun 2023 diprediksi menjadi momen yang penuh ketakutan di pasar kripto. Pasalnya, Bitcoin (BTC) dan Altcoin lain benar-benar mengalami kehancuran hebat. Beberapa analis, seperti El Capo Of Crypto di Twitter mengutarakan pendapatnya bahwa Bitcoin akan mendapatkan posisi support di angka US$ 12.000.
Dalam perkiraannya soal pergerakan pasar, akan ada lagi bull trap yang muncul antara Januari atau Februari.
“Dibutuhkan sedikit pump untuk resisten untuk mengubah semua orang menjadi bullish lagi. Bull trap yang sama ini telah terjadi sepanjang tahun 2022, namun banyak orang tidak belajar. Posisi US$ 12.000 sangat mungkin,” ungkap Capo Crypto.
Ia menambahkan, banyak pihak yang melakukan aksi dumping karena seluruh Altcoin masih terus menunjukkan penurunan.
“Sebagian besar altcoin terus membuat posisi terendah baru,” ujarnya.
Sementara itu, analis pasar Moustache juga memberikan update Halving Bottom Bitcoin di tahun 2015, 2018 dan 2022. Dalam cuitannya, ia menjelaskan bahwasanya pada tahun 2015, bergerak ke arah bottom selama 26 bulan pasca halving.
“Kemudian di tahun 2018, BTC bottomed selama 29 bulan setelah halving. Terakhir tahun 2022, bergerak ke bottom selama 32 bulan pasca halving,” kata Moustache.
Saat ditanya apakah ia setuju jika BTC akan turun hingga US$ 12.000, ia dengan yakin menjawab setuju.
Di sisi lain, trader kripto senior dengan nama Twitter SKO mengatakan bahwa masih belum banyak perkembangan pada pasar kripto. Menurutnya, jika BTC gagal meraih kembali US$ 17.000, maka harga akan kembali anjlok.
“Masih tidak banyak yang berubah. Jika BTC kembali mencapai US$ 17.000, maka saya akan mengambil posisi long,” pungkas SKO.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.