Analis: Kapan Likuiditas Memasuki Pasar Kripto Lagi?

Cryptoharian – Pasar kripto tengah menghadapi penurunan yang membuat resah para investor. Berdasarkan data dari Coingecko, banyak dari aset kripto yang terpantau melemah semenjak Bitcoin (BTC) turun dari angka tertinggi sepanjang masa (ATH) di kisaran angka US$ 73.800 di bulan Maret 2024.

Pada hari ini pun, tepatnya Sabtu (22/6/2024) BTC berada di angka US$ 63.950, yang mencerminkan penurunan sebesar 1,3 persen dalam 24 jam.

Namun, salah satu influencer kripto di media sosial X menyatakan bahwa pasar kripto akan pasar kripto akan pulih, menyusul lemahnya posisi dolar Amerika. Influencer bernama Crypto Distilled tersebut, membagikan postingan yang mengacu pada seorang analis dengan nama samaran Chicken Genius.

Berikut sejumlah hal yang diperkirakan bakal membuat pasar kripto meledak.

Potensi Pelemahan Dolar dan Volatilitas Ekstrem

Hal pertama yang disampaikan oleh Crypto Distilled, yakni potensi pelemahan dolar AS yang menurutnya jarang dibahas. Dalam hal ini, ia memprediksi adanya upaya terkoordinasi yang dilakukan untuk melemahkan nilai dolar, supaya dapat meningkatkan likuiditas.

“Untuk memahami ini, kita perlu melihat kembali peristiwa tahun 1985, dimana terjadi kebijakan moneter ketat, suku bunga jangka panjang tinggi, dolar AS yang kuat dan defisit yang tinggi,” ungkap Crypto Distilled.

Ia menuturkan, seiring dengan semakin dekatnya musim volatilitas, perkiraan ada turbulensi ekstrem yang dipicu oleh kebutuhan AS untuk mengelola utang US$ 35 triliun. Namun, dia berpendapat bahwa volatilitas sebenarnya menguntungkan untuk menghasilkan keuntungan.

“Kenaikan pasar sering terjadi saat investor sudah menyerah. Untuk mengelola utang besar ini, AS mungkin bakal meningkatkan likuiditas untuk melemahkan mata uang, dan memastikan pembayaran utang dapat dikelola,” ujarnya.

Berita Kripto Hari Ini: 6 Kumpulan Analis Twitter Berikan Prediksi Harga Bitcoin Saat Ini

Jika hal ini tidak dilakukan, lanjutnya, maka bunga utang bisa meningkat tak terkendali. Pandangan ini sejalan dengan pernyataan Lary Fink, bahwa hanya dengan pajak atau pemotongan utang tidak akan cukup.

“Tentunya, infrastruktur baru sangat diperlukan,” kata Crypto Distiller.

Strategi dan Prediksi untuk Paruh Kedua 2024

Dari hasil riset yang dilakukan oleh Chicken Genius, Crypto Distiller membeberkan beberapa perubahan penting. Seperti dukungan likuiditas mingguan yang meningkat menjadi US$ 2 miliar per operasi mulai 29 Mei, dan pengurangan pembelian aset (QT) dari US$ 60 miliar menjadi US$ 25 miliar per bulan mulai 1 Juni.

“Selain itu, ada peningkatan dari penerbitan surat utang jangka pendek oleh kebijakan AS dan devaluasi Yuan secara signifikan oleh China,” paparnya.

Menurutnya, dengan lonjakan likuiditas mingguan serta dorongan likuiditas Yuan China, harga aset kripto bisa meningkat. Dengan deflasi pada barang, jasa dan nilai aset, devaluasi mata uang semakin dekat.

“Namun pasar bisa tetap irasional dengan waktu yang lebih lama daripada kesabaran anda untuk bertahan,” tutur Crypto Distiller.

Di samping itu, dia juga menjelaskan pentingnya memahami narasi pasar. Pasalnya, ia menilai narasi ini mendorong pasar sampai habis. Narasi CPI/Inflasi semakin menular, lanjutnya, dengan laporan terbaru memiliki dampak lebih sedikit.

“Yang jadi fokus utama berikutnya adalah ketenagakerjaan, seiring dengan cadangan bank yang goyah dan pemotongan suku bunga yang lebih dekat dari yang diharapkan,” urainya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa seiring kekuatan makro berkumpul, ada skenario ‘max pain‘. Prinsip ini sering menyebabkan kesulitan investor yang meluas, namun kemungkinannya adalah hasilnya yang berupa tren naik.

“Posisi pasar saat ini sangat bearish, dengan banyak investor ritel yang tidak siap untuk kenaikan, dan banyak influencer yang memprediksi puncak pasar baru,” pungkas Crypto Distiller.