CryptoHarian

Analis Senior Peringatkan Investor Pilih Aset ‘Aman’ Pasca Kebijakan the Fed, Jauhi Saham dan Kripto untuk Sementara?

Analis dari CNBC, Jim Cramer pada Senin (29/8/2022) lalu mengatakan, investor yang asetnya mengalami penurunan nilai, baik portofolio saham maupun aset lainnya seperti kripto harus menguatkan diri mereka.

Banyaknya penurunan harga aset tersebut, menurut dia, salah satunya disebabkan pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole minggu lalu.

“Hingga Jumat, saya tidak yakin apakah Powell punya nyali untuk menekan ekonomi dengan kenaikan suku bunga tanpa henti.

“Tetapi hanya dengan memberi isyarat bahwa dia tidak akan berhenti, seperti yang dia lakukan pada hari Jumat, kata-kata Powell memiliki efek mengerikan pada setiap bank yang takut memberikan pinjaman karena potensi gagal bayar, terutama untuk bisnis yang tidak dapat memanfaatkan pasar publik — yang berarti hampir semua lembaga keuangan khawatir. Terkait semua pinjaman,” kata pembawa acara “Mad Money” tersebut.

Sejjumlah pengamat ekonomi AS memperingatkan hantaman ekonomi yang menghantui Negara itu sebelum pidato yang disampaikan Powell. Mereka beralasan, The Fed masih ngotot dengan anggapan mereka bahwa inflasi yang mencapai rekor terbesar dalam empat dekade harus ditekan semaksimal mungkin.

Tidak lama setelah pidato itu, mayoritas harga saham anjlok akibat respon investor yang menanggapi hawkish dari The Fed. Aksi jual bahkan berlanjut hingga Senin lalu.

Wall Street sendiri berharap The Fed melonggarkan kebijakan ekonomi mereka jelang akhir tahun ini.

Sementara, Jim Cramer mengatakan, investor kini menyadari bahwa Powell selalu mengutamakan ‘bisnis’. Investor sejatinya memiliki harapan tidak jauh berbeda dengan The Fed yang ingin inflasi mereda, namun dengan menyelipkan niat menambah keuntungan mereka.

“Jika Anda memiliki saham perusahaan yang memiliki neraca besar dan banyak uang tunai. Anda akan baik-baik saja,” kata Cramer.

“Tetapi jika Anda memiliki aset yang merugi? Pesan Powell kepada Anda adalah mulai menjual sekarang sebelum dia menutup pintu pendanaan mereka sepenuhnya,” kata dia.

Kesempatan Investor Kripto

Pengetatan yang dilakukan The Fed tentu berdampak pula pada pasar kripto. Seperti yang disampaikan Cramer, kripto jadi salah satu aset yang longsor akibat pidato Powell.

Bitcoin selaku kripto dengan pasar terbesar hingga kini belum memperlihatkan kemampuannya melawan tren efek kebijakan The Fed.

Bahkan, nilai Bitcoin terus tertahan di kisara US$20.000 alias berada di level rendah dalam satu bulan terakhir pasca pidato Powell.

Data CoinMarketCap pada Selasa (30/8/2022) pagi berada di level US$20,162.32. Turun lebih dari US$3.000 dolar sejak satu bulan lalu.

Analis pasar dari Oanda, Edward Moya beberapa saat lalu mewanti-wanti agar para trader untuk mengantisipasi penurunan harga BTC ke level US$20.000, dan kini hal itu sudah terjadi.

“Aset berisiko sedang berjuang karena perjuangan Powell melawan inflasi akan tetap agresif, bahkan saat itu akan memicu perlambatan ekonomi,” sebut Moya kepada CoinDesk. [Im]

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.