Analis: Token KuCoin Melonjak 300% dalam Setahun Terakhir, Ini Bisa Masuk 25 Besar

Token dari platform perdaganga crypto KuCoin, KCS, telah menunjukkan performa yang menarik yang dilihat oleh analis crypto popular, Kevin Svenson, bakal bisa masuk ke jajaran 25 crypto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.

Dalam sebuah cuitan Twitter, Svenson mencatat bahwa token tersebut adalah salah satu aset terkuat selama seluruh tren turun sejak November 2021 dan bahkan mampu melampaui pertumbuhan BTC di masa yang sama.

Dengan percaya diri, Svenson menilai ini akan naik ke posisi 25 besar, mengikuti jejak token pertukaran seperti milik Binance, FTX dan Crypto.com.

Sekedar informasi, KCO diluncurkan kembali pada tahun 2017 sebagai token utilitas yang memungkinkan pedagang untuk berbagi manfaat dari pertumbuhan pertukaran. KCO adalah token yang dibangun di jaringan Ethereum, alias token ERC20.

Baca Juga: Prediksi Harga Ethereum (ETH) Hari Ini: Teknikal Analisis (Update Setiap Hari)

Baca Juga:13 Situs Mining Bitcoin Gratis Tanpa Deposit 2022 + BUKTI [Updated]

Diketahui, token KuCoin ini juga akan menjadi aset asli dari layanan keuangan terdesentralisasi KuCoin serta token tata kelola komunitas KuCoin di masa depan.

Ini memiliki pasokan tetap yakni di 200 juta token , tetapi akan turun menjadi 100 juta melalui program pembelian kembali (buy back) dan burning.

Seperti token pertukaran lain, KCS dapat digunakan untuk membayar biaya perdagangan di platform KuCoin dengan diskon.

Juga, untuk pemegang yang memiliki lebih banyak lagi KCS, ini akan memungkinkan mereka menerima bagian dari pendapatan platform perdagangan melalui program bonus KuCoin.

Di sisi lain, sang CEO, Johnny Lyu, juga mengatakan akan mempertimbangkan melisting token meme, salah satunya adalah Shiba Inu (SHIB). Baginya, ini adalah token komunitas yang luar biasa dan layak untuk disimpan dalam jangka panjang.

Pada akhirnya, pertukaran yang bertumbuh tentu akan menyimpan prospek menarik untuk aset cryptonya.