CryptoHarian

Apakah Huobi Bakalan Bangkrut Karena USDD Terus Melemah?

Cryptoharian – Huobi Global saat ini sedang dihadapkan pada situasi genting, yang mana harga stablecoin USDD terus bergerak turun dan kehilangan pasak (depeg). Menurut penelitian dari penyedia data Kaiko, Justin Sun, yang merupakan pendiri dari Huobi Global telah kehilangan 18 persen dari volume pangsa pasarnya sejak tahun 2020 dan harus memutar otak untuk mengembalikan keadaan.

Sedangkan pada akhir tahun 2022, Huobi mewakili 4% dari keseluruhan pasar pertukaran. Angka ini sudah menjadi penurunan yang mengkhawatirkan sebesar 22% pada tahun 2020.

Stablecoin USDD dikeluarkan oleh TRON DAO Reserve, yang menstabilkan nilai tukar untuk stablecoin yang dikeluarkan pada blockchain TRON, yang didirikan oleh Sun.

Data terakhir dari Tradingview menunjukkan bahwa USDD gagal mendapatkan kembali posisinya pasca jatuhnya salah satu raksasa kripto, yaitu FTX. Saat ini, USDD berada pada harga US$ 0,979.

Selain itu, Sun juga harus menerima kenyataan dengan adanya pengguna Huobi, yang menarik lebih dari US$ 100 juta dari platform minggu lalu. Hal ini, lantaran permasalahan solvabilitas meningkat. Sun, yang merupakan pemegang saham mayoritas Huobi, pada akhirnya memutuskan untuk memindahkan US$ 100 juta USDC dan USDT dari Binance ke Huobi.

Menurut kabar terakhir, Sun dan anggota dewan penasehat Huobi Global saat ini mengonfirmasi rumor pemecatan massal staf perusahaan. Namun, ia tetap meyakinkan kepada banyak orang untuk mengabaikan semua FUD terkait kebangkrutan perusahaan, yang menyebabkan penarikan jutaan dolar pada akhir Desember 2022.

Baca Juga: Bitcoin Alami Kenaikan Tipis, Ini Alasannya

Huobi Korea Bakalan Cabut dari Pusat Gegara Peraturan Domestik

Pada 9 Januari, beredar laporan mengejutkan dari cabang Huobi di Korea, yang mengumumkan rencana untuk berpisah dengan perusahaan pusat Huobi Global.

Menurut media lokal Korea News1, Huobi Korea bakal ganti nama sebagai tanda resmi pemisahan diri. Perceraian ini, diklaim karena mereka menghadapi banyak masalah akibat peraturan domestik.

Pada tahun 2021, bursa di Korea ini harus menangguhkan seluruh transaksi selama lima bulan, untuk mematuhi peraturan menyusul perubahan lokasi perusahaan Huobi Global.

Dilansir dari News1, Cho Kook-bong, yang saat ini menjabat sebagai ketua Huobi Korea saat ini, membuat semua pengaturan untuk membeli semua saham Huobi Korea, yang sebagian besar (sekitar 72%) dimiliki oleh Leon Li. Nantinya setelah semua saham terbeli, Huobi Korea akan mengubah citra menjadi membuat garis batasan Huobi Global.

Menghadapi situasi ini, tentunya Justin Sun harus mengambil langkah yang ekstra hati-hati. Pasalnya, pada bulan Mei 2022 lalu, aset UST milik Terra Luna pun kehilangan pasak (depeg) yang berujung pada hancurnya perusahaan. Aset asli Terra blockchain anjlok dari US$ 80 per token menjadi di bawah US$ 1, menghapus nilai US$ 40 miliar seperti peristiwa Mt.Gox 2.0.

Bencana tersebut dipicu oleh kegagalan stablecoin algoritmik Terra UST, yang memicu “death spiral” yang memangkas aset dalam dolar menjadi hanya sen, dan mendevaluasi token LUNA sebesar 99% dari nilainya.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Mada Narawita