CryptoHarian

Bitcoin Atau Emas menurut Penulis ‘Black Swan’

Guru dari Black Swan Kemukakan Pemikiran Terkait Aset Terbaik Antara Emas dan Bitcoin

Cryptoharian – Hingga kini, masih menjadi perdebatan yang belum berujung antara lebih baik berinvestasi dalam aset emas atau Bitcoin. Penulis buku black Swan, Nassim Nicholas Taleb pun tertarik membahas perdebatan itu dalam sebuah wawancara dengan media mingguan Prancis, yakni L’Express.

Dalam hal ini, Taleb mengatakan bahwasanya ada salah satu masalah dengan aset Bitcoin terkait teknologi yang bergiliran datang dan pergi.

“Kami tidak yakin dengan minat, mentalitas, dan preferensi untuk generasi mendatang. Karena sebagaimana kita ketahui, teknologi itu datang dan pergi, namun emas tetap ada setidaknya secara fisik. Setelah tidak ada yang berminat, Bitcoin pasti akan runtuh,” ungkap Taleb.

Taleb menjelaskan, cara kerja Bitcoin menurutnya dengan entri pada register yang memerlukan pemeliharaan aktif oleh orang-orang yang bermodal percaya tersebut tidak dapat diharapkan. Saat ditanya tentang asal mula ketertarikan orang akan mata uang kripto, dia merujuk pada suku bunga rendah dalam 15 tahun terakhir.

“Menurunkan suku bunga bakal menciptakan gelembung aset tanpa harus membantu perekonomian. Kapital tidak lagi berharga, pengembalian bebas risiko atas investasi menjadi terlalu rendah, bahkan negative dan mendorong orang untuk berspekulasi. Saat kita kehilangan pemahaman tentang apa itu investasi jangka panjang, maka itulah akhir dari dunia keuangan yang sebenarnya,” ujarnya.

Menurutnya, bahkan Bitcoin ini merupakan sebuah tumor ganas, dan “bubble segalanya”. Namun dalam hal ini, tidak hanya Taleb yang menyebutkan tersebut. Istilah tersebut diciptakan oleh kebijakan moneter longgar selama bertahun-tahun dari Fed dan bank sentral lainnya, pasca Great Financial Crisis.

Menariknya, Taleb telah menyatakan dukungannya pada Bitcoin sejak awal. Pada saat itu, seperti yang dia jelaskan kepada L’Express, dia mengkritik ketua Fed yang pada saat itu masih dijabat oleh Ben Bernanke. Ia menyebut, Bernanke tidak melihat risiko struktural dari sistem sebelum krisis 2008, dan bereaksi berlebihan setelah terjadi.

Baca Juga: Uang Senilai US$ 200.000 Menjadi US$52.000 Karena Bitcoin

“Alih-alih mengoreksi utang dan mengurangi risiko tersembunyi, dia menutupinya dengan kebijakan moneter yang seharusnya hanya bersifat sementara. Saya salah mengira Bitcoin akan menjadi benteng melawan distorsi kebijakan moneter ini,” kata Taleb.

Justru, saat ini Taleb menyebut bahwa dunia kripto berpotensi menarik para manipulator dan penipu ulung. Dirinya juga mengatakan lewat Twitter dalam minggu ini, bahwa dirinya telah mendapatkan cacian dan fitnah karena meng-kritik aset kripto. 

“Tetapi serangan itu sebanding dengan banyak pesan terima kasih kepada saya, karena telah menyelamatkan kaum muda dari Bitcoin,” pungkas Taleb. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.