CryptoHarian

Bank Silicon Valley Tutup, USDC dan USDT Dalam Bahaya

Cryptoharian –  Silicon Valley Bank (SVB) telah diberhentikan operasinya oleh Regulator Perbankan California pada Jumat (10/3/2023). Hal ini disampaikan oleh penutupan ini menuai reaksi ketakutan dari para pebisnis, investor hingga trader akan terulangnya lagi krisis besar-besaran, seperti yang terjadi pada tahun 2008 silam. 

Meskipun FDIC tidak menjelaskan kronologi penutupan SVB, keruntuhan bank tersebut didorong oleh proposal penjualan pada 8 Maret lalu, yang bertujuan untuk menutupi kerugian US$ 1.8 miliar. Karena itu, saham perusahaan turun 60 persen dari US$ 267.83 menjadi US$ 106.4 dalam sehari.

Efek Penutupan Pada Kripto

Meskipun Silicon Valley Bank tidak terkait langsung dengan industri kripto, beberapa perusahaan kripto diduga terpapar pada SVB. Perusahaan penerbit stablecoin USD Coin (USDC), Circle diketahui memiliki pengadaan dana dengan berbagai bank, termasuk Silicon Valley Bank pada bulan Januari lalu.

Akan tetapi, perusahaan mengklaim bahwa baru-baru ini mereka memindahkan dana antar bank, dan ada kemungkinan bahwa mereka tidak memegang dana dengan SVB saat ini.

Meskipun tidak jelas berapa banyak uang yang mungkin dimiliki Circle dengan Silicon Valley Bank secara khusus, saat ini perusaahan tersebut memegang seperempat dari cadangan USDC, atau sebesar US$ 11 miliar di bank tersebut. 

Selain itu, perusahaan pemberi pinjaman yang bangkrut BlockFi dilaporkan memiliki urusan dengan SVB.

Wali Amanat AS mengatakan dalam pengajuan 10 Maret, BlockFi memegang US$ 227 juta dengan bank. Namun, dana ini diklaim “tidak terlindungi” dan membutuhkan obligasi atau deposito di bawah kode kebangkrutan.

Sementara itu, salah satu akun dari Crypto Twitter (CT) bernama @whalewire atau Mr. Whale menuding bahwa perusahaan Circle memiliki cadangan uang tunai sebesar US$ 9,8 miliar berbentuk USDC dan USDT. 

Baca Juga: NFP Mendongkrak Harga Bitcoin ke US$20.500, Analis Tersohor Bagikan Analisa BTC

“Ingat mereka terus meyakinkan semua orang bahwa dana mereka sepenuhnya aman, padahal tidak! Mereka menyimpannya di bank Ponzi bernama SVB yang dikelola oleh teman-teman korup mereka,” paparnya. 

Kendati demikian, perusahaan Circle langsung memberikan klarifikasinaya saat kabar soal SVB mencuat. Mereka mengklaim bahwasanya Silicon Valley Bank adalah salah satu dari enam mitra perbankan yang digunakan Circle, untuk mengelola 25% bagian dari cadangan USDC yang disimpan secara tunai.  

“Sementara kami menunggu kejelasan tentang bagaimana penerima FDIC SVB akan berdampak pada deposannya, Circle & USDC terus beroperasi secara normal,” pungkas Circle. 

CEO Binance, Chang Peng Zhao, mengatakan di Twitter bahwa perusahaan Binance tidak memiliki bisnis dengan Silicon Valley Bank dan dana masih aman.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.