Iqbal MaulanaCryptoharian – Harga aset kripto utama, Bitcoin (BTC) pada hari Kamis (25/4/2024) dihiasi dengan lilin merah merona. Berdasarkan data dari coinmarketcap.com, Bitcoin sedang berada di level US$ 64.327, yang mencerminkan penurunan sebesar 3,7 persen dalam 24 jam.
Namun, seorang analis di platform X dengan nama samaran Scient memberikan pandangan optimis tentang kemungkinan kenaikan harga BTC.
Scient menjelaskan, saat ini Bitcoin sedang mengalami pergerakan harga di tengah-tengah, dengan level dukungan terdekat di sekitar US$ 65 400 hingga US$ 64.500. Analisis tersebut menunjukkan bahwa jika harga Bitcoin turun ke level ini, itu bisa menjadi kesempatan untuk membeli Bitcoin.
“BTC membalik EMA 4H 100 & 200 menjadi support. Kecuali jika kita mengalami penurunan tajam dalam beberapa jam ke depan, kita akan melihat persilangan EMA bullish pada grafik 4 jam. Saat ini, Bitcoin sedang bertarung di kelas menengah. Support terdekat berada di US$ 65.400 – US$ 64.500. Setiap koreksi menuju level ini adalah BUY,” ungkap Scient.
Untuk memastikan bahwa tren naik ini berlanjut, Bitcoin harus tetap di atas level dukungan tersebut. Pasalnya, jika harga Bitcoin turun di bawah kisaran level tersebut, maka hal tersebut bisa menandakan kemungkinan penurunan lebih lanjut.
“Penurunan akan terjadi jika kita mulai menutup di bawah level ini (US$ 65.400 – US$ 64.500) pada 1 jam dan mendapatkan skenario garis merah. Untuk saat ini, saya condong ke arah garis hitam dan menargetkan kisaran tertinggi,” ujarnya.
Sementara itu, seorang ekonom yang senantiasa meng-kritik Bitcoin bernama Peter Schiff turut memberikan prediksinya, menanggapi penurunan aset digital tersebut. Dia mengatakan bahwa jika nilai Bitcoin tidak bisa bertahan di level US$ 60.000, maka harga Bitcoin bisa terjun payung.
“Penurunan ini tidak terlihat bagus bagi kalian para pemegang Bitcoin. Kalian harus berdoa supaya Bitcoin dapat bertahan di angka US$ 60.000. Jika gagal, maka Bitcoin akan terjun bebas,” kata Schiff.
Kendati demikian, dirinya juga menyoroti risiko yang melekat pada lonjakan harga Bitcoin belakangan ini. Dia mengingatkan bahwa meskipun para investor berpengalaman mungkin sudah terbiasa dengan fluktuasi harga Bitcoin, para pemula yang baru saja masuk ke pasar melalui ETF mungkin akan terkejut dengan penurunan harga yang tiba-tiba.
“Mereka yang berpengalaman pasti terbiasa dengan penurunan besar. Tapi jika anda pemula yang masuk kripto dengan Bitcoin Spot ETF, maka anda pasti terkejut,” pungkas Schiff.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Muhammad Syofri
