CryptoHarian

Benarkah Gen Z Surabaya Sama Sekali Tidak Tertarik Investasi Kripto (Part 2)

Cryptoharian – …. “Sekarang kalo lihat notifikasi berita di google sama Twitter, itu rasanya kayak hehehe gitu aja. Gak tau nasib temen-temen saya yang beli waktu harganya tinggi itu gimana sekarang,” tukas Angga sembari terkekeh.

Si Paling Menyesal

Narasumber berikutnya, yaitu Dani yang baru saja menyelesaikan pendidikan di salah satu universitas swasta di Surabaya. Dalam pekerjaannya saat ini sebagai telemarketing, Dani tidak ragu mengungkapkan penyesalannya lantaran dulu menjual Bitcoin miliknya pada tahun 2022. 

“Dari awal memang teman-teman saya udah banyak yang ingetin saya mulai dari hodl sampai akumulasi lagi,” Dani.

Dia menceritakan, pada awalnya dia membeli BTC hanya karena ikut-ikutan rekan satu kelasnya pada tahun 2017 lalu. Tak hanya itu, ia yang pada saat itu masih berapi-api di dunia kripto pun tak segan membeli ledger. 

“Saya pun semakin menjadi-jadi waktu harganya naik gila-gilaan tahun 2021 kemarin. Bodohnya, disitu saya akumulasi lagi, bukannya take profit,” urainya.

Kegelisahan pun muai menyelimutinya saat melihat harga Bitcoin jatuh ke kisaran Rp 600 jutaan. Disitu ia mengaku sebenarnya sudah ragu harga akan kembali. Namun, dengan keyakinan penuh, ia menahan dan bahkan menambah jumlah investasinya. 

“Begitu beli lagi, lah kok harganya turun lagi. Akhirnya saya pasrah. Saya tarik semua pas harganya udah ke Rp 400 juta,” papar Dani.

Tidak hanya itu, begitu melihat harga Bitcoin yang sudah kembali pada awal tahun 2024, ia hanya bisa memegang keningnya. Dani mengakui bahwa keputusannya untuk menarik seluruh uangnya itu sangat terburu-buru. 

“Sekarang mau beli udah tinggi aja BTC. Altcoin juga pada pump, saya gak berani masuk. Takut keulang lagi. Jadi mending saya masuk aja kalo harganya udah balik ke Rp 500 jutaan,” tutur Dani.

Anti Kripto Garis Keras

Dimana ada sesuatu, di situ pasti ada pro dan kontra. Begitu pun dalam dunia kripto, yang masih penuh dengan perdebatan terkait apakah layak disebut investasi atau hanya ponzi dan tidak berguna. Narasumber terakhir bernama Hendro, merupakan salah satu penentang aset kripto.

Hendro sebagai gen Z yang anti kripto menyatakan bahwa semua koin kripto adalah kebohongan yang telah dimaklumi oleh masyarakat luas. Meski ia mengatakan hal tersebut tanpa dasar, namun ia bersikeras bahwa aset yang tidak ada fisiknya maka itu adalah penipuan.

“Gimana mau diperjual belikan kalau gak ada wujudnya. Saldo ATM aja berdasarkan aset fisiknya, lah kalau kripto apa coba,” ujar Hendro.

Namun saat ditanya soal mulai bertumbuhnya platform kripto di Indonesia, ia mengaku pesimis. Hal ini, lantaran sifat volatilitas yang identik dengan aset digital ini menurutnya mampu membuat ambruk satu perusahaan, jika harganya benar-benar turun.

“Berkaca ajalah dari tahun 2022. Banyak yang ambruk perusahaan kripto. Memang dari awal gak jelas, tapi maksa aja buat taruh duit. Mending yang jelas-jelas saja kayak emas dan properti, lebih nyata,” ungkapnya.

Kesimpulan

Berdasarkan wawancara dari kelima narasumber tersebut, kami menarik garis akhir bahwa memang memang banyak dari Gen Z di Surabaya yang familiar, bahkan sudah berinvestasi di kripto. Akan tetapi, masih ada beberapa dari mereka yang menolak dan bersikap kontradiktif. 

Namun, dengan kondisi pasar yang saat ini sedang bullish. Para pemain dari retail dan institusional sudah mulai berkumupul. Bitcoin dan kripto lainnya pun diprediksi akan mengalami peningkatan pesar dalam beberapa bulan mendatang. 

Apakah kedepannya mata uang kripto semakin mendatangkan cuan? Apakah suatu saat nanti aset kripto dapat menjadi alat tukar yang sah? Kita lihat saja!

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.