CryptoHarian

Berita Bitcoin: Binance Bakal Susul FTX? Ini Penjelasan Penasehat Investasi

Cryptoharian – FUD yang terjadi pada Binance hingga kini masih menghantui para investor, akan kekhawatiran mereka soal kelangsungan perusahaan tersebut. Pasalnya, saat perusahaan raksasa kripto sekelas FTX dapat bangkrut dalam sekejap mata, maka tidak mustahil pula jika Binance juga akan menjadi yang berikutnya menyusul untuk jatuh.

Seorang penasehat investasi, Meet Kevin melalui channel Youtube-nya menyatakan bahwa CryptoQuant, yang merupakan pihak kritikus FTX  khususnya soal token FTT, memberikan pernyataan bahwa perusahaan milik Chanpeng Zhao tersebut tidak menunjukkan perilaku yang mirip seperti FTX.

“Sebenarnya ini sangat bagus. Tentu saja, Michael Burry mengatakan bahwa Proof of Reserve tidak berguna, begitupun dengan audit di dunia kripto. Karena, kebanyakan auditor masih belum bisa,” ungkap Kevin.

Kevin menjelaskan, pihak perusahaan akan meyakinkan pada para investornya bahwa aset mereka terlindungi 1:1. Ia menggambarkan ilustrasi Binance berbentuk payung, yang memiliki banyak aset BTC dengan nilai tukar 1 BTC = 1 milyar.

“Jika salah satu dari pertaruhan itu mulai retak dan margin calling, disitulah pertanyaannya keluar, apakah Binance mungkin akan melikuidasi sesuatu seperti token BNB,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pihak Binance mengatakan bahwa BNB merupakan salah satu aset yang benar-benar terdesentralisasi. Dalam hal ini, Kevin menegaskan hal itu tidak sepenuhnya benar, lantaran pada Oktober lalu Binance terkena serangan dari peretas dan kehilangan aset dengan nilai US$ 570.000. Binance dengan cepat menghentikan sementara seluruh aktivitas terkait BNB, dan mendapatkan sejumlah investigasi dari Lembaga hukum negara, namun juga departemen lain.

“Jadi, pertanyaannya jika BNB jatuh, apakah kita akan melihat keruntuhan yang mirip dengan FTT? Jika BNB jatuh, kejatuhan ini bisa saja membawa isu FUD Tether lagi, yang mana BNB harus menjual banyak aset Tether,” kata Kevin.

Artinya, jika BNB jatuh maka aset Tether bisa kehilangan peg terhadap USD.

Hasil Audit CryptoQuant

Beberapa waktu lalu, penyedia analitik Blockchain CryptoQuant telah mengumumkan laporan analisis audit proof-of-reserves, yang baru-baru ini dirilis dari pertukaran kripto terbesar di dunia, Binance. Perusahaan tersebut telah menjadi sorotan selama sebulan terakhir setelah runtuhnya FTX. Binance telah berupaya penuh untuk meyakinkan pelanggan dan investor bahwa mereka memiliki cadangan yang cukup dan didukung penuh.

Sebuah laporan oleh CryptoQuant yang dirilis pada 14 Desember mengatakan analisisnya mengonfirmasi bahwa cadangan Binance diperhitungkan. Awal bulan ini, Binance merilis laporan proof-of-reserves, namun dikritik sebagai prosedur yang disepakati dan bukan audit penuh.

Mantan kepala Kantor Penegakan Internet Komisi Bursa Efek, John Reed Stark menuturkan bahwa laporan tersebut juga tidak membahas efektivitas kontrol keuangan internal. Akan tetapi, CryptoQuant telah mendukung temuan firma audit Mazars, yang menyatakan bahwa kewajiban yang dilaporkan oleh Binance sangat mendekati perkiraannya sebesar 99%.

Perusahaan analitik tersebut menambahkan bahwa data on-chain, menunjukkan bahwa cadangan Ether dan stablecoin Binance “tidak menunjukkan perilaku mirip FTX pada saat ini.”. Mereka juga mengklaim, Binance memiliki cadangan bersih yang dapat diterima, yang berarti tokennya sendiri, BNB masih memiliki proporsi yang rendah dari total asetnya.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.