CryptoHarian

Bitcoin Bakal Temui Bear Lagi? Simak Analisa dari Dua Ahli Berikut

Cryptoharian – Seorang analis aset kripto dengan nama samaran Cold Blooded Shiller di media sosial Twitter memberikan pandangan bearish akan pergerakan Bitcoin (BTC) dalam beberapa waktu kedepan.

Dia menyatakan bahwa aksi jual pada bulan Maret tidak menghasilkan perubahan struktur yang dikonfirmasi, karena tidak adanya lower high. 

“Namun, kali ini wilayah lower high telah terbentuk dan menunjukkan bahwa pasar Bitcoin sedang menuju tren turun,” ungkap Shiller. 

Shiller mengatakan, dirinya yakin Bitcoin di US$ 27.000 adalah level kunci yang harus diwaspadai. Hal ini, lantaran breakout di bawah level ini dapat menghasilkan level yang lebih rendah dan mengkonfirmasi perubahan struktur menjadi pasar yang sedang tren turun. 

“Struktur downtrending ini sedang didirikan di atas zona retest mingguan, yang dapat bertindak sebagai resistensi untuk BTC,” ujarnya. 

Meskipun Bitcoin saat ini dalam area konsolidasi, Shiller mencatat menyarankan untuk tidak memasuki pasar saat perubahan tren dari grafik kerangka waktu tinggi. Pasalnya, hal ini menunjukkan bahwa tren keseluruhan mungkin tidak menguntungkan investor. 

“Jika BTC mengambil titik rendah dan beralih ke struktur tren turun, kemungkinan aksi harga dapat bergerak sangat cepat menuju zona retest di US$ 25.000,” kata Shiller.

Menurutnya, terdapat candle doji besar yang muncul dari US$ 25.000 hingga US$ 26.500, yang dapat menghasilkan kesimpulan cepat melalui wilayah ini setelah tren turun dikonfirmasi. 

“Namun, sampai titik terendah yang dikonfirmasi tercapai, pasar mungkin akan sangat volatil,” urai Shiller. 

Berita Bitcoin: Bagaimana Nasib Bitcoin Jika Debt Ceiling AS Tidak Dinaikan?

Sementara itu, dalam video YouTube trader kripto bernama Crypto Rover terdapat analisa teknis lain tentang.

Dalam video tersebut, ia memperingatkan adanya pola head and shoulders yang menunjukkan bearish pada grafik 12 jam yang dapat mengindikasikan potensi penurunan harga BTC dalam waktu dekat. 

“BTC saat ini berada dalam tren turun, karena baru-baru ini menetapkan titik lower low pada grafik kerangka waktu yang lebih besar. Perkiraan harga BTC bisa turun menjadi US$ 24.000,” paparnya. 

Terlepas dari prospek bearish, Rover juga mengidentifikasi target kenaikan di level US$ 32.500 jika BTC berhasil menembus ke arah atas. Sebaliknya, jika BTC menembus di bawah dasar pola head and shoulders, harganya bisa turun menjadi US$ 24.000.

Baca Juga: Harga Bitcoin Menjadi US$ 56.000 di Chart Bitfinex Futures, Masalah Atau Scam?

“Harga BTC juga mengalami tingkat volatilitas yang tinggi karena pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dijadwalkan hari ini. Volatilitas ini dapat berlanjut selama beberapa hari ke depan,” pungkas Rover. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.