CryptoHarian

Bitcoin Hadapi Tekanan Bearish di Awal September, Apakah Akan Turun Hingga US$ 20.000?

Cryptoharian – Memasuki babak awal pada periode September 2023, Bitcoin (BTC) disambut dengan penurunan dibawah harga support US$ 26.000, menjadi US$ 25.822. Dari penurunan ini, data dari Indeks Fear and Greed menunjukkan angka 40, dimana saat ini banyak dari investor yang sedang khawatir atau bahkan panik dengan penurunan ini.

Salah satu analis papan atas bernama Michael van de Poppe, yang merupakan CEO dari Eight Global juga ikut mengomentari penurunan yang terjadi pada aset kripto utama ini di platform X-nya. Ia mengaku bahwa sebelumnya dirinya sempat mengungkapkan kekhawatiran tentang performa Bitcoin pada bulan September. 

Dari hasil analisanya, Poppe menyatakan ada kemungkinan Bitcoin melakukan pengujian di level US$ 20.000, dengan fokus khusus pada dampak acara-acara mendatang seperti halving dan persetujuan ETF. Ia juga menandai bulan September ini sebagai “periode terburuk dalam setahun” bagi Bitcoin.

Dalam hal ini, Poppe menekankan pentingnya level US$ 25.800. Menurutnya, pendekatan agresif dengan pergerakan pada harga ini mungkin merupakan kesempatan untuk investor long term. Namun, harus diingat juga terkait kemungkinan terjadinya penurunan lebih lanjut.

September secara historis merupakan bulan yang menantang bagi Bitcoin, dengan Poppe mencatat bahwa bulan ini adalah bulan terburuk dalam sejarah Bitcoin. Dalam tahun-tahun sebelumnya, bulan September telah menjadi saksi akan penurunan harga yang signifikan, dengan rata-rata kerugian sekitar 5-8 persen.

“September sering menjadi bulan yang mengerikan bagi pasar. Ini adalah bulan terburuk dalam sejarah untuk Bitcoin, bahkan di tahun-tahun sebelumnya. Kita juga telah melihat berapa banyak investor yang jatuh di bulan September,” ungkap Poppe.

Berita Bitcoin: Analis Bitcoin: US$27.150 Sudah Hilang Sebagai Support, Berapa Target Bitcoin Selanjutnya

Analisis Poppe menyarankan bahwa Bitcoin dapat memulai kejatuhan secara bertahap, yakni pada kisaran US$ 23.000 hingga US$ 24.000, bahkan di bawah 200-Week EMA.

Namun, Poppe juga memberikan sedikit harapan dengan merujuk pada tahun 2015, ketika kuartal keempat menyaksikan reli besar. Dengan tahun 2024 di depan mata, tahun yang menjanjikan bagi Bitcoin, pola serupa bisa muncul.

“Di sisi lain, pada 2015 terlihat Q4 sangat besar. Ini tampaknya sangat mungkin terulang, mengingat fakta bahwa kita mendekati tahun yang besar di tahun 2024,” ujarnya.

Dalam hal perspektif harga, Poppe menyarankan untuk memantau dengan cermat kisaran US$ 24.700 hingga US$ 25.200 sebagai zona potensial untuk masuk. Rentang ini bisa memberikan peluang pada pergerakan titik terendah, yang akan menghasilkan divergensi bullish yang signifikan. 

“Jika Bitcoin gagal mempertahankan kisaran ini, kemungkinan penurunan lebih dalam ke US$ 23.000 hingga US$ 23.500 bahkan US $20.000,” kata Poppe.

Kendati demikian, Poppe menyimpulkan bahwa seiring dengan mendekatnya tahun 2024, ini mungkin menjadi kesempatan terakhir untuk membeli Bitcoin dengan harga lebih rendah sebelum perkembangan bullish potensial mengambil peran utama.

“Saat kita mendekati tahun 2024 yang signifikan, ini mungkin penurunan terakhir yang bisa anda manfaatkan,” pungkas Poppe.

Baca Juga: Analis Papan Atas Ini Prediksikan Area Krusial Untuk Bitcoin Pasca Penundaan ETF BTC Spot

Sementara itu melansir dari suara.com, volume perdagangan Bitcoin (BTC) mencapai level terendah sejak November 2018, yang mungkin disebabkan karena investor merasa ragu mengenai aset kripto. Faktor seperti perubahan regulasi di Amerika Serikat dan pemulihan krisis perbankan telah membuat beberapa investor beralih ke aset yang lebih aman. 

Meskipun demikian, harga Bitcoin tetap naik sekitar 57 persen sepanjang tahun ini. Berdasarkan riset yang dilakukan CryptoQuant pada Sabtu (26/8/2023) lalu, volume perdagangan Bitcoin di seluruh bursa mencapai 129.307 BTC. Namun, pada tanggal 12 Agustus mengalami penurunan menjadi 112.317 BTC, dimana angka tersebut mencapai level terendah sejak 10 November 2018.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.