CryptoHarian

Bitcoin Harus Nembus US$ 27.400 Untuk Menembus Bullish Menurut Analis Ini

Cryptoharian – Signifikansi struktur pasar dalam Bitcoin (BTC) memang tidak bisa diremehkan. Setelah apa yang terjadi pada Binance dan Coinbase, banyak yang menerka bahwa harga aset kripto utama tersebut dapat turun lebih dalam lagi. 

Salah satu analis kripto di Twitter, Jackis tengah menyoroti sentimen yang ada di kalangan komunitas Bitcoin. Dalam bal ini, banyak dari Crypto Twitter (CT) yang berharap terjadi breakout pada level US$ 26.500. 

“Meskipun sentimen harapan kuat, sangat penting untuk berhati-hati dalam menginterpretasikan pergerakan pasar. Breakout pada US$ 26.500 biasanya tidak berhasil,” ungkap Jackis.

Jackis mengatakan, para investor perlu menekankan konfirmasi dan pergerakan yang berkelanjutan di atas level penting lainnya pada US$ 27.400, yang disebut sebagai “real msb” (pemecahan struktur pasar) oleh Jackis.

“Kemungkinan bakal terjadi retracement dari level saat ini sebelum kemungkinan pergerakan harga ke atas. Retracement ini dapat membawa harga Bitcoin turun hingga ke US$ 23.900,” ujarnya. 

Halving Belum Tentu Membuat Bitcoin ATH

Sebuah laporan terbaru yang dirilis oleh Coinbase, terdapat ketidakjelasan mengenai dampak halving Bitcoin terhadap kinerja aset tersebut.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa berbagai faktor eksternal memainkan peran signifikan dalam perilaku pasar, sehingga sulit untuk mengisolasi efek spesifik dari halving dari faktor-faktor lain seperti pergerakan dolar AS, tingkat suku bunga dan likuiditas global.

Berita Bitcoin: Bitcoin ke US$28.000 Sangat Memungkinkan Menurut Tiga Analis

Halving Bitcoin terjadi kira-kira setiap empat tahun. Selama halving, hadiah blok untuk penambangan BTC dikurangi menjadi separuh, yang mana mengakibatkan pengurangan sebesar 50 persen. 

Halving pertama terjadi pada tahun 2012, dan halving keempat yang akan datang diperkirakan terjadi antara April dan Mei 2024. Halving mendatang akan mengurangi hadiah blok BTC dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC per blok.

David Duong, Kepala Riset Institusional di Coinbase menyoroti dalam laporan tersebut bahwa karena jumlah acara halving yang terbatas (hanya tiga sejauh ini), tetap sulit untuk memahami reaksi pasar yang tepat. Pasalnya, halving ini terjadi bersamaan dengan perkembangan moneter dan fiskal yang signifikan.

Misalnya, saat halving pada tahun 2012 Dewan The Fed mulai membeli surat berharga yang didukung oleh hipotek dan Surat Utang jangka panjang sebagai bagian dari program stimulus moneter ketiga (QE3). Halving pada tahun 2016 bertepatan dengan kekhawatiran Brexit, yang menyebabkan peningkatan pembelian BTC.

Pada halving ketiga pada tahun 2020, bank sentral dan pemerintah merespons pandemi COVID-19 dengan stimulus yang signifikan, yang mendorong likuiditas global meningkat.

Baca Juga: Apakah Bitcoin Bisa Mencapai US$60.000 Pada Akhir September Menurut ChatGPT dan Google AI?

“Dengan menghilangkan pengaruh pergerakan harga Bitcoin dari faktor-faktor tersebut, kita dapat mendapatkan beberapa kejelasan. Kecuali halving ketiga, belum sepenuhnya jelas bahwa apakah halving ini secara langsung mendukung pergerakan harga Bitcoin,” ujarnya. 

Kendati demikian, Duong menyarankan Saat halving berikutnya semakin dekat, lonjakan likuiditas global saat ini dapat mengaburkan efek bersih terhadap perilaku harga Bitcoin.

Hal ini, lantaran pasar kripto telah berkorelasi erat dengan pergerakan likuiditas global sejak kejadian pasar yang tidak menguntungkan pada Mei-Juni 2022.

“Meskipun kami percaya bahwa halving Bitcoin berikutnya pada kuartal kedua 2024 berpotensi memiliki dampak positif terhadap kinerja token ini, bukti yang terbatas membuat hubungan ini masih sedikit bersifat spekulatif,” pungkas Duong. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.