CryptoHarian

Bitcoin ke US$27.200, Empat Analis Kripto Sebutkan Prediksi Area Bitcoin Selanjutnya

Cryptoharian – Meski sempat menunjukkan power hingga level US$ 30.000 beberapa waktu lalu, kini Bitcoin (BTC) tengah menghadapi koreksi yang membuatnya kembali pada level US$ 27.220.

Aset ini juga telah mengalami tekanan penurunan yang cukup besar dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini telah menyebabkan banyak spekulasi tentang apakah tren bearish saat ini akan berlanjut, atau ada peluang untuk rebound.

Toni Ghinea, seorang analis yang cukup dikenal di dunia kripto telah memberikan pandangannya mengenai kemungkinan turunnya BTC. Dalam tweet-nya, Ghinea mengklaim bahwa Bitcoin bakal memasuki mode ‘nuklir’. 

“Bitcoin akan jatuh seperti bom, dan tidak ada tanda-tanda bullish di sini,” ungkap Ghinea. 

Ghinea menyatakan, skenario kasus terbaik adalah terjadinya rebound kecil. Namun pada akhirnya, ia memprediksi penurunan lebih lanjut pada kisaran level US$ 24.000 – US$ 25.000. 

Hal ini pun mendapat tanggapan dari akun analis kripto Twitter bercentang biru dengan nama Jake Clarke, yang menyatakan bahwa prediksi Bitcoin ke US$ 24.000 adalah hal yang sangat bullish. Menurutnya, BTC bakal mengalami koreksi hingga US$ 19.000.

“Kita tentunya akan mengunjungi kembali leve US$ 19.000 dalam beberapa minggu kedepan,” ujarnya.

Berita Bitcoin: Ternyata Ini Alasan Robert Kiyosaki Percaya Pada Bitcoin

Berapa Target Bitcoin Yang Wajar?

Sementara itu, analis papan atas lainnya yakni Michael van de Poppe pun turut memberikan prediksi terbarunya. Dalam laman Twitternya, Poppe mengatakan bahwa Bitcoin telah kehilangan satu per satu level, sementara Open Interest terus berjalan ke atas. 

“Level penting telah hilang adalah US$ 29.200, US$ 28.700 dan US$ 27.700 sebagai harusnya bertindak sebagai kelanjutan bullish.” Kata Poppe.

Kendati demikian, dirinya juga mengklaim ada area berikutnya untuk permainan bouncing. Level potensial untuk pemantulan ini ditaksir pada harga US$ 26.600 – US$ 26.900 dan US$ 28.700. 

“Tetapi saya tidak ada minat untuk masuk di antara level-level ini,” ucapnya.

Pengamat pasar kripto di Twitter dengan nama akun CryptoCon, menyatakan bahwa aksi harga Bitcoin jangka pendek tampak suram, dengan semua aset kripto yang menghadapi beberapa tantangan. Namun, ia mencatat bahwa di balik layar bahwasanya RSI Mingguan (Indeks Kekuatan Relatif) telah menembus tren turun enam tahun. 

Bitcoin, lanjutnya, sekarang berada pada titik keputusan. Pilihannya adalah lanjutkan aksi harga parabola 2019 atau mengambil pendekatan yang lebih sehat dan mantap pada tahun 2015. 

“Aksi harga parabola dapat menyebabkan kenaikan yang signifikan, sering diikuti oleh koreksi tajam. Sebaliknya, pendekatan yang stabil mungkin tidak menghasilkan keuntungan eksplosif yang sama tetapi cenderung tidak menghasilkan penurunan tajam,” pungkas CryptoCon.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.