Cryptoharian – Turunnnya harga Bitcoin (BTC) pada Minggu (14/4/2024) ini merupakan salah satu hal yang ditakutkan oleh para investor kripto. Pasalnya, harga dari kripto utama ini sempat turun menyentuh US$ 61.593 dalam beberapa jam lalu, meski saat ini berhasil pulih ke angka US$ 63.627.
Penurunan Bitcoin ini menjadi topik yang ramai dibicarakan di platform X. Salah satunya adalah seorang pakar keuangan bernama Benjamin Cowen memberikan pandangannya. Dalam untaian Twitter terbaru yang ia postinga, ada kekhawatiran tentang kondisi pasar kripto saat Bitcoin (BTC) mengalami penurunan signifikan sebesar 16 persen dari level tertinggi sebelumnya.
“Meskipun fluktuasi seperti ini biasa terjadi dalam dunia kripto yang berubah-ubah, namun penurunan kali ini bisa menjadi lebih serius,” ungkap Cowen.
Dalam hal ini, ia membandingkan situasi sekarang dengan siklus pasar sebelumnya. Dari hasil analisanya, pasangan Altcoin-ke-Bitcoin (ALT/BTC) memainkan peran penting dalam menentukan sentimen pasar. Dia mengatakan bahwa selama siklus sebelumnya, pasangan ALT/BTC mengalami masalah setelah 41 minggu.
“Sekarang, kita sedang dalam minggu yang sama. Mungkin di kalangan investor akan timbul kekhawatiran tentang koreksi pasar yang berpotensi terjadi,” ujarnya.
Meskipun penurunan ini karena peristiwa tak terduga, Cowen berpendapat bahwa situasi ini mirip dengan yang terjadi dalam siklus sebelumnya. Dia menunjukkan bahwa penurunan dalam harga Bitcoin sebelumnya terjadi sampai pasangan ALT/BTC mengalami masalah, yang kemudian mengakibatkan penurunan yang lebih besar dalam harga Bitcoin.
“Sekarang pun, pasangan ALT/BTC juga mengalami masalah. Bisa saja harga altcoin terhadap Dolar AS (ALT/USD) juga akan turun,” kata Cowen.
Namun di satu sisi, pakar keuangan tersebut juga menyoroti penurunan dominasi USDT bersamaan dengan meningkatnya dominasi Bitcoin. Cowen menegaskan bahwa pembersihan pasar diperlukan karena adanya banyak penipuan, dan hanya altcoin yang kuat yang akan bertahan.
Menurut Cowen, para investor mungkin akan melihat lonjakan harga Bitcoin setelah penurunan lebih lanjut, mungkin turun hingga ke level US$ 50.000. Namun, meskipun ada lonjakan, Cowen menunjukkan bahwa harga Bitcoin masih mungkin akan turun dalam jangka panjang. Dia membandingkan dengan peristiwa sebelumnya dimana Bitcoin gagal menguji level tinggi sebelum kembali turun.
“BTC gagal menyapu titik tertinggi sebelum mundur ke kisaran terendah. Saat masuk ke ETF spot, ia mencapai titik tertinggi 1 minggu sebelum peluncuran,” pungkas Cowen.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.