CryptoHarian

Harga Bitcoin Sentuh US$60.000 Karena Hal Ini

Cryptoharian – Dalam salah satu peristiwa bersejarah, negara Iran melakukan serangan pertamanya terhadap Israel yang membuat pasar global terkejut. Serangan itu menyebabkan penurunan tajam dalam harga aset berisiko, termasuk harga kripto. 

Berdasarkan laporan dari media Wu Blockchain di platform X, aset kripto utama seperti Ethereum (ETH) mengalami penurunan harga hingga US$ 2.852 dalam empat jam. Tidak hanya itu, Bitcoin (BTC) juga mengalami penurunan besar menjadi US$ 60.660. Penurunan cepat ini membuat likuidasi mencapai angka US$ 711 juta di pasar kripto.

Ketegangan antara Iran dan Israel yang mendadak mengkhawatirkan investor, yang menjual aset mereka secara besar-besaran. Mereka khawatir akan dampak geopolitik dan ketidakpastian situasi di Timur Tengah.

Namun, setelah Iran mengumumkan gencatan senjata, pasar mulai membaik. Berita tentang gencatan senjata memberikan kelegaan kepada investor. Hal ini pun sontak memberikan kelegaan harga kripto yang tampak kembali naik.

Meskipun serangan tersebut terjadi, Israel melaporkan tidak ada korban jiwa yang disebabkan oleh pesawat nirawak Iran. Namun, pejabat senior Israel menegaskan bahwa mereka akan merespons serangan Iran dengan tindakan yang signifikan.

Hal ini juga menuai salah satu dari trader kripto papan atas bernama Alex Kruger, yang menyatakan bahwa investor agar tidak tergesa-gesa dalam membuat keputusan beli di pasar aset digital. 

Kruger menekankan bahwa situasi saat ini penuh dengan ketidakpastian. Meskipun ada kemungkinan keuntungan besar jika konflik berhasil diselesaikan, dia menyarankan kita untuk tetap sabar. Menurutnya, masih ada waktu yang cukup untuk mendapatkan keuntungan bahkan setelah konflik mereda.

“Tidak perlu terburu-buru membeli. Menurut saya, jika konflik terselesaikan sepenuhnya maka kita akan melangkah lebih tinggi, sehingga anda akan punya waktu untuk mendapatkan keuntungan. Kecuali perdagangan likuidasi, saatnya bersabar,” ungkap Kruger.

Di sisi yang berbeda, seorang analis dengan nama samaran Crypto Bullet mengungkapkan pemikirannya, dimana konflik Timur Tengah ini merupakan black swan yang mirip dengan krisis Covid pada Maret 2020 lalu. Dalam komentarnya, Bullet menyatakan bahwa dia telah memperingatkan sejak Oktober lalu bahwa Timur Tengah adalah bom waktu yang bisa memicu peristiwa Black Swan kapan saja, sehingga tidak mengherankan baginya.

“Mungkin black swan kali ini reaksinya tidak akan sedramatis pada bulan Maret 2020, namun hindari leverage. Jika Anda memiliki beberapa koin stabil, lakukan DCA pada altcoin secara perlahan. Saya saat ini berada di pasar spot dan tidak khawatir sama sekali,” pungkas Bullet.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.