CryptoHarian

Bybit: Pasokan Bitcoin di Bursa Mulai Menipis

Cryptoharian – Bybit, yang merupakan bursa kripto terkemuka merilis hasil analisa terbarunya, terkait berkurangnya pasokan Bitcoin yang tersedia di bursa. Menurut analisis yang dipublikasikan pada hari Senin (15/4/2024), pasokan Bitcoin yang tersedia di platform perdagangan terpusat sedang menipis dengan tingkat yang mengkhawatirkan. Bursa tersebut memproyeksi pasokan tersebut bisa habis dalam waktu sembilan bulan mendatang.

Melansir dari cryptonews.com, Bybit menyoroti bahwa hanya ada 2 juta BTC yang mewakili kurang dari 10 persen dari keseluruhan pasokan jaringan, yang saat ini ada di bursa kripto terpusat. Analisis tersebut menyarankan bahwa jika tingkat aliran saat ini ke ETF Bitcoin Spot, yang diperkirakan mencapai US$ 500 juta setiap hari terus berlanjut, maka sekitar 7.142 bitcoin akan meninggalkan cadangan bursa setiap hari.

“Ini sebenarnya menunjukkan bahwa mungkin hanya butuh sembilan bulan untuk menghabiskan sisa cadangan sepenuhnya,” ungkap Bybit.

Situasi ini semakin diperparah oleh aliran masuk yang signifikan ke ETF Bitcoin spot AS, yang telah menyerap US$ 12,4 miliar sejak diluncurkan pada Januari. Angka ini setara dengan sekitar 221.000 BTC yang ditarik dari pasar.

Kelangkaan di Depan Mata

Sementara itu terkait halving Bitcoin, tanggal 20 mendatang merupakan tanggal mainnya. Seperti diketahui, event ini dimaksudkan untuk memotong tingkat inflasi pasokan Bitcoin menjadi setengahnya untuk kali keempat dalam sejarah jaringan. 

“Dimulai sekitar tanggal 20 April, pasokan harian Bitcoin akan berkurang dari 900 BTC menjadi 450 BTC. Ini bakal memperburuk kekurangan pasokan pasar yang sedang berlangsung,” ujarnya.

Analisis dari Bybit juga menyelidiki perilaku penambang Bitcoin. Mereka memperkirakan kemungkinan penjualan dalam jangka pendek setelah halving, terutama di antara perusahaan penambangan yang lebih lemah. 

“Penambang yang tidak menghasilkan keuntungan mungkin mulai menjual cadangan Bitcoin mereka untuk mendukung operasi mereka,” kata Bybit. 

Menariknya, Bybit menyoroti perubahan dalam perilaku penambang dibandingkan dengan periode sebelum halving pada 2022. Sementara penambang sebelumnya mengakumulasi Bitcoin menjelang acara halving, ada tanda-tanda mereka mengeluarkan cadangan mereka lebih awal dalam siklus saat ini. Meskipun dinamika ini, Bybit menyatakan optimis tentang masa depan Bitcoin.

“Bitcoin cenderung mengalami reli dua belas bulan setelah setiap halving, dan ada kemungkinan besar bahwa kita mungkin melihat ATH (All-Time High) baru kali ini,” pungkas Bybit. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.