CryptoHarian

Data CPI Dapat Bantu Bitcoin Lepas dari Bear Market? Simak Fakta Ini

Cryptoharian – Rally aset kripto dan saham bakal mengalami ujian hari ini, saat pasar menunggu rilisnya data inflasi AS (CPI) yang sangat dinantikan. Seperti diketahui, pengumuman CPI memainkan peran penting dalam keputusan The Fed, terkait besarnya kenaikan suku bunga berikutnya.  Dari sejumlah prediksi dan keyakinan di antara para analis, pembacaan Indeks Harga Konsumen (CPI) pada 12 Januari akan memperkuat argumen pemudaran inflasi. 

Berdasarkan data yang dihimpun dari pakar industri, CPI bulan Desember diperkirakan menunjukkan inflasi tahunan sebesar 6,5 hingga 6,6%, yang akan menjadi penurunan dari bulan November sebesar 7,1%. Data inilah yang dianggap sebagai acuan bagi para investor, yang mencoba mencari tahu pergerakan pasar selanjutnya. 

Untuk harga Bitcoin (BTC), aset ini seperti diketahui telah mengalami peningkatan ke US$ 17.500 pada 11 Januari malam. Namun, jika perubahan harga Bitcoin dapat diekstraksi dari pengumuman CPI terbaru, maka hal ini memberi kita gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana pasar bereaksi terhadap data ekonomi makro global.

Harga Bitcoin, lebih sering bereaksi keras terhadap rilis data CPI. Reaksi paling kuat adalah saat penurunan harga lebih dari 10%, yang dilaporkan pada pengumuman CPI yang dibuat pada bulan September. Meskipun demikian, selama tiga bulan terakhir, BTC telah menunjukkan momentum bullish secara umum pada pembacaan CPI terbaru.

Jadi, untuk data CPI yang keluar pada hari ini dapat menjadikan keadaan di pasar kripto lebih sulit, namun juga bisa membangunkan kembali banteng yang tertidur jika arahnya positif. Sejak awal tahun 2023, harga BTC diuntungkan oleh melemahnya Dolar AS. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Thr Fed condong ke arah kenaikan suku bunga yang lebih kecil sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter mendatang pada 1 Februari.

Apakah Bear Market Sudah Selesai?

Pertanyaan diatas adalah sesuatu yang sangat ditunggu jawabannya oleh para investor kripto. Harapan utama investor adalah kemungkinan The Fed menghentikan kenaikan suku bunga pada kuartal pertama 2023. 

Namun di sisi lain, trader kripto khawatir bahwa penurunan di pasar tradisional dapat menyebabkan Bitcoin turun kembali dia angka US$ 15.500. Misalnya, kepala investasi dan kepala strategi ekuitas AS Morgan Stanley, Mike Wilson, mengatakan kepada investor di CNBC untuk bersiap menghadapi downdraft musim dingin.

“Kami juga memperingatkan bahwa indeks S&P 500 rentan terhadap penurunan 23% menjadi 3.000. Meskipun mayoritas klien institusi berpikir kita mungkin akan mengalami resesi, mereka tampaknya tidak takut akan hal itu. Itu hanya pemutusan besar,” ujarnya.

Bear Bitcoin Tidak Memperkirakan Rally ke US$ 17.500

Minat terbuka untuk opsi 13 Januari diketahui telah kedaluwarsa dengan nilai US$ 275 juta, namun angka sebenarnya akan lebih rendah. Pasalnya, bear memperkirakan harga di bawah US$16.500. Rasio call-to-put 1,18 mencerminkan ketidakseimbangan antara minat terbuka call (beli) senilai US$ 150 juta dan opsi put (jual) senilai US$ 125 juta. 

Jika harga Bitcoin tetap di atas US$ 17.000 pada pukul 15:00 WIB pada 13 Januari, maka opsi jual senilai kurang dari US$ 2 juta akan tersedia. Perbedaan ini terjadi karena hak untuk menjual Bitcoin seharga US$ 16.500 atau US$ 15.500 tidak berguna jika BTC diperdagangkan di atas level tersebut saat kedaluwarsa.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.