CryptoHarian

Harga Bitcoin Tembus US$30.000, Tetapi Pakar Masih Ragu

Cryptoharian – Analis papan atas yang pernah menyebut bahwa aset Bitcoin (BTC) bakal turun mencapai US$ 10.000, yang dikenal dengan Il Capo of Crypto telah memberikan cuitan terbarunya terkait pergerakan pasar saat ini.

Dalam cuitannya, ia mengucapkan selamat kepada pergerakan pasar dan investor yang bullish hingga BTC dapat menggapai US$ 30.000.

Akan tetapi, ia menegaskan bahwa skenario bearishnya masih teguh dipegang hingga saat ini. Hal ini, lantaran Capo menilai bahwa sifat pergerakan masih sama (bear market rally/short squeeze) dan masih melihat tanda-tanda manipulasi yang jelas. 

“Posisi terendah baru masih mungkin terjadi menurut saya, dan peristiwa kapitulasi masih bisa datang,” ungkap Capo.

Cuitannya pun mengundang banyak pertanyaan dari followernya. Seperti salah satunya adalah Cyril – DeFi, yang menanyakan apa alasan Capo masih tetap bearish. Menanggapi hal ini, analis tersebut mengatakan bahwa penilaiannya tersebut didasarkan setelah berjam-jam melakukan analisa dan penelitian mendalam. 

“Saya masih melihat banyak alasan untuk bearish, lebih banyak dari sekadar bullish. Saya sudah menjelaskan beberapa, dan akan sepenuhnya melayani diskusi seperti biasanya. Tapi saya kehilangan motivasi untuk melakukannya,” ujarnya.

Tidak hanya pertanyaan, analis tersebut dicecar dengan tudingan bahwasanya ia telah mengeruk keuntungan pribadi dari sikap bearishnya tersebut.

Tudingan ini dilemparkan oleh seorang Crypto Twitter centang biru bernama Carlos Garcia Tapia, yang mengatakan bahwa Capo sudah mempermainkan tren pasar.

“Saya bertanya-tanya berapa banyak uang yang anda hasilkan dengan memainkan tren,” kata Tapia.

Tidak tinggal diam, Capo pun menyatakan bahwa semua yang ia lakukan didasarkan pada probabilitas. Menurutnya, semakin akurat analisis maka semakin tepat probabilitasnya. Dia juga mengklaim bahwa mungkin US$ 30.000 memiliki peluang sebesar 10-20 persen ketika pasar berada di level US$ 19.000 – US$ 20.000. 

“Tidak menutup kemungkinan juga bahwa US$ 12.000 terjadi saat ini,” paparnya.

Sementara itu, analis terkenal lainnya yakni Michael van de Poppe juga turut memberikan prediksi terbarunya di Twitter. Dalam cuitannya, dia mengatakan bahwa Bitcoin akan melanjutkan reli ke atas hingga kuartal kedua tahun 2023, dan kemudian mengalami koreksi pada paruh kedua tahun ini.

“Alasan berlanjutnya reli pada kuartal kedua adalah karena kekosongan yang masih ada di pasar. Saya yakin bahwa kekosongan ini akan berlanjut sampai akhir kenaikan suku bunga oleh Jerome Powell, Ketua Federal Reserve saat ini,” tulis Poppe. 

Berita Bitcoin: Kenapa Harga Bitcoin Bisa Naik ke US$ 30.000?

Dari grafik yang ia bagikan, terpampang bahwa BTC akan mengalami kenaikan hingga bulan Juli tahun ini. Kenaikan tertinggi ditaksir mampu mencapai US$ 50.000.

Dari sana, bakal terjadi penurunan hingga awal tahun 2024. Di titik inilah, Poppe menilai BTC bakal berkonsolidasi untuk meraih harga yang lebih tinggi, yakni US$ 70.000 pada bulan Juli 2024.

“Koreksi akan terjadi pada paruh kedua tahun ini, dan harga Bitcoin bisa turun ke US$ 25.000. Saya percaya bahwasanya koreksi ini terkait dengan resesi yang akan menghantam pasar,” pungkas Poppe.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.