CryptoHarian

Harga Bitcoin Turun ke US$66.000 Karena Hal Ini

Cryptoharian – Pasar kripto seperti diketahui sedang tidak stabil. Pasalnya, Bitcoin yang merupakan mata uang digital terbesar tiba-tiba mengalami penurunan harga yang drastis. Ini membuat banyak investor bingung terkait apa yang melatari anjloknya harga kripto utama ini. Namun, seorang pengguna platform X bernama Keyur Rohit memberikan alasan dari anjloknya harga Bitcoin.

Menurut Rohit, salah satu alasan besar dari penurunan harga Bitcoin adalah karena ketegangan yang terjadi di Timur Tengah, yakni antara Iran dan Israel. Dari kabar yang beredar, konflik bisa terjadi dalam 48 jam ke depan. Hal ini membuat investor jadi hati-hati dan banyak yang jual asetnya, termasuk Bitcoin.

“Laporan menunjukkan potensi ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel dalam 48 jam ke depan,” ungkap Rohit.

Rohit menyarankan agar investor tetap tenang dan tidak panik. Dia bilang ini bisa jadi kesempatan untuk beli Bitcoin atau kripto lainnya yang menjanjikan. Lebih lanjut, Rohit bilang penting untuk pikirkan jangka panjang. Dia menyarankan untuk tetap pegang Bitcoin karena harga bisa naik lagi di masa depan.

“Untuk pandangan jangka panjang, pertahankan investasi ini. Antisipasi kenaikan di masa depan, karena sentimen pasar cenderung berfluktuasi,” ujarnya.

Sementara itu menurut analis dengan nama samaran Altcoin Sherpa, menyatakan bahwa investor sebaaiknya menetapkan peringatan pada level-level penting dan kemudian menjauh dari pasar. Dia juga menyarankan pemegang Bitcoin untuk mungkin menghindari media sosial X selama periode ini.

Berdasarkan grafik yang ia bagikan, Sherpa menyarankan para investor untuk memperhatikan posisi Bitcoin pada angka US$ 60.000 dan US$ 74.000 dan kemudian menjauh dari pasar. 

“Kemungkinan besar Bitcoin akan tetap berada dalam kisaran ini untuk sebagian besar kuartal kedua tahun ini. Sehingga, tidak diharapkan adanya perubahan harga yang besar dalam waktu dekat,” kata Sherpa.

Investor Beralih ke Emas

Di sisi lain, seorang trader papan atas bernama Jason Pizzino mengatakan bahwa ketakutan akan perang antara Iran dan Israel membuat investor cari perlindungan dalam emas, yang harganya melonjak. Namun, Bitcoin dan saham malah turun. Bitcoin biasanya dianggap aman, tapi dalam keadaan ini, orang lebih memilih emas.

“Sepertinya emas telah berada di posisi menengah atas atau sangat dekat. Ingat, berita selalu menjadi yang terakhir diketahui. Ikuti grafiknya,” pungkas Pizzino.

Sekedar informasi, kenaikan emas ini juga terjadi pada saat pecah perang antara ukraina dan rusia pada beberapa tahun lalu. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.