Muhammad Syofri
Cryptoharian – Consumer Price Index (CPI), atau dalam bahasa Indonesia adalah Indeks Harga Konsumen di Amerika diketahui turun pada angka 8,3 persen, dari bulan sebelumnya seperti Mei yang mencapai 8,6 persen, Juni 9,1 persen dan Juli sebesar 8,5 persen. Naiknya CPI ini diketahui telah melemahkan harga kripto, terutama BTC yang telah jatuh ke US$20.271.
Analis Belanda, Michael van de Poppe melaporkan dalam Twitternya, bahwa CPI berada di level 8,3%, dari ekspektasi sebesar 8,1%. Menilik data Month-on-month, angka berada pada 0,1%, dari ekspektasi -0,1%.
“Inflasi konsumen tertinggal, mungkin PPI besok akan lebih penting. Banyak volatilitas di sekitar peristiwa ini dan banyak pemalsuan terjadi. Ingatkan diri Anda dan hindari perdagangan yang berlebihan. Saat ini, posisi terendah diambil dan beberapa konsolidasi tampaknya sedang terjadi.” ungkap Poppe, Selasa (13/9/2022).
Poppe mengatakan pada followenya bahwa ia telah melihat reaksi gila yang luar biasa pada data CPI. Dirinya menilai lonjakan yang terjadi ini merupakan cacat. Pasar mengharapkan kenaikan 100 bps pada saat ini, yang mungkin menjadi yang terakhir.
“Harga terburuk telah dimulai. Printer uang segera brrrrrr lagi,” ujarnya.
Sementara itu, dilansir dari cointelegraph.com, reli akhir pekan Bitcoin dari 9 September diperpanjang hingga awal minggu ini dan harga telah mencapai US$22.800. Sejumlah analisis sebelumnya memperingatkan bahwa BTC juga diperdagangkan di dekat resistensi overhead utama.
Resistensi multi-bulan tertinggi sepanjang masa BTC masih bertahan, lantaran harga hancur pada US$22.400 ketika pasar dibuka dan data CPI bulanan menghantam outlet media. Hal positif yang perlu diperhatikan adalah, terlepas dari koreksi kemarin, harga Bitcoin terus memuncak dalam kisaran 90 hari (kotak merah muda) antara US$25.400 dan US$17.600.
Kendati demikian, ada sudut pandang yang menyatakan, tidak ada yang menarik sampai harga menembus di bawah US$18,500 atau terendah tahunan di US$17,600. [St]
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Iqbal Maulana
Septiady
