CryptoHarian

Investor Legendaris Pilih Emas dan Bitcoin Dibandingkan Saham, Ini Sebabnya!

Cryptoharian – Paul Tudor Jones, seorang pengelola dana lindung yang terkenal karena kejeliannya dalam memprediksi keruntuhan pasar saham tahun 1987, mengungkapkan dukungannya terhadap Bitcoin dan emas di tengah ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat. Kabar ini dilaporkan oleh akun

Magazine pada Selasa (10/10/2023) lewat akun platform X-nya.

Dalam wawancara dengan CNBC pada hari Selasa, Jones berbagi pandangannya mengenai lanskap keuangan saat ini, termasuk kekhawatirannya terhadap saham AS, dan preferensinya dalam menghadapi resesi yang akan segera datang.

Jones, yang merupakan pendiri dan Chief Investment Officer (CIO) dari Tudor Investment Corp., memulai penjelasannya dengan menyoroti keraguannya terhadap pasar saham AS. Ia menunjukkan bahwa secara historis, tepat sebelum resesi, pasar saham cenderung mengalami penurunan sekitar 12 persen. 

“Hal ini kemungkinan akan terjadi lagi suatu saat,” ungkap Jones.

Apa yang membuat Jones cemas tentang saham adalah apa yang ia gambarkan sebagai ‘lingkungan geopolitik yang paling mengancam dan menantang’. Dalam hal ini, ia menekankan bahwa tantangan-tantangan ini muncul pada saat Amerika Serikat berada dalam posisi fiskal terlemahnya sejak Perang Dunia II, yang mana membuat iklim keuangan saat ini sangat menantang.

Berita Bitcoin: Dilema Harga Bitcoin, Para Analis Berseteru karena Struktur Pasar Tetap Netral

“Sulit untuk bersikap positif pada ekuitas di tengah apa yang dia gambarkan sebagai ‘lingkungan geopolitik paling mengancam dan menantang,’ yang terjadi pada saat yang sama Amerika Serikat berada pada posisi fiskal terlemah sejak Perang Dunia II. Ini adalah pergolakan yang sedang terjadi,” ujarnya.

Pada tahun 2023, reli saham AS telah mencapai titik jenuh. Indeks S&P 500 telah mundur sebesar 5,5 persen dari level tertingginya pada tanggal 31 Juli, dengan pertumbuhan sepanjang tahun sebesar 12,9 persen hingga penutupan hari Senin. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average hanya naik sebanyak 1,4 persen sepanjang tahun.

Pandangan Jones memiliki bobot berkat catatan kinerja yang mencolok dalam memprediksi dan mendapatkan keuntungan dari keruntuhan pasar saham tahun 1987, ketika Dow kehilangan hampir 23 persen dari nilainya dalam satu hari.

“Saya sangat menyukai emas dan Bitcoin, karena kedua aset tersebut memiliki porsi investasi yang lebih besar dalam portofolio daripada yang biasanya,” kata Jones.

Jones menegaskan pandangannya dengan menyebutkan iklim politik yang sulit di Amerika Serikat dan ketegangan geopolitik yang berkelanjutan, terutama di Israel dan Ukraina. Bitcoin telah mengalami kenaikan sekitar 65 persen pada tahun 2023, sementara emas mengalami fluktuasi harga, sebagian karena imbal hasil Surat Utang Negara yang lebih tinggi dan penguatan dolar AS.

Namun, penurunan belakangan dalam imbal hasil obligasi AS telah membuat harga emas pulih sebesar 1,4 persen minggu ini, dengan diperdagangkan sekitar US$ 1.871 per ons pada hari Selasa kemarin.

“Dalam resesi, pasar biasanya sangat bullish terhadap aset seperti Bitcoin dan emas. Berdasarkan implikasi, terdapat potensi besar untuk pembelian emas dalam skenario resesi, yang mungkin mencapai US$ 40 miliar,” pungkas Jones.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.