Jerome Powell Gocek Pasar Kripto! Bagaimana Dengan Harga Bitcoin?

Bank Sentral Amerika baru saja melakukan publikasi suku bunga acuan yang dilaksanakan pada 03.00 WITA hari ini dan memberikan hasil yang diharapkan pasar. 

Sayangnya walau sesuai harapan pasar, saat ini terdapat sentimen negatif yang membuat mayoritas aset keuangan, termasuk crypto, bergerak turun secara signifikan. 

Pidato Jerome Powell 

Hasil dari penentuan publikasi suku bunga acuan memperlihatkan bahwa Amerika masih tetap pada daerah 5,5% hingga 5,25% untuk suku bunga acuan Bulan Februari. 

Penentuan suku bunga acuan ini seharusnya menjadi sentimen positif untuk aset berisiko dan secara teori mendorong Dolar Amerika untuk bergerak turun.

Hal ini disebabkan keputusan yang bersifat ekspansif atau dovish ini secara teori makroekonomi seharusnya mendorong aset berisiko untuk bergerak naik dan aset pengaman untuk bergerak turun. 

Sayangnya teori tersebut digagalkan dengan adanya pidato langsung dari Jerome Powell sebagai Kepala Bank Sentral Amerika. 

Dalam pidato tersebut ia memberikan beberapa pernyataan yang menjelaskan bahwa Amerika memiliki perubahan rencana dari rencana yang sebelumnya disampaikan pada akhir 2023. 

Awalnya Amerika memiliki rencana untuk mengubah seluruh kebijakannya menjadi bersifat ekspansif untuk mengakomodir inflasi yang telah bergerak turun di akhir tahun 2023. 

Sayangnya rencana tersebut terlihat berubah dimana pada awal 2024, inflasi kembali bergerak naik sehingga memaksa perubahan rencana untuk kembali berpandangan kontraktif atau hawkish. 

Perubahan rencana ini nampaknya dimulai dari Bnak Sentral Amerika melalui Jerome Powell yang menyatakan bahwa Amerika belum akan menurunkan suku bunga acuan pada Maret 2024. 

Pernyataan tersebut membantah rencana yang dipublikasi melalui pidato Jerome Powell yang terjadi di sekitar Oktober 2023. 

Perubahan rencana ini nampaknya telah berhasil membuat kekhawatiran kembali terhadap investor aset berisiko karena berarti kondisi perekonomian Amerika, sebagai negara dengan volume transaksi aset berisiko tertinggi, masih belum akan pulih. 

Hasilnya saat ini terjadi tekanan jual signifikan di berbagai aset, termasuk juga dengan crypto dimana Bitcoin sendiri saat ini sedang bergerak turun secara signifikan dari sebelumnya diprediksi akan bergerak naik. 

Perubahan kebijakan ini nampaknya masih didukung oleh langkah dari kebijakan fiskal Amerika yang terus memperburuk kondisi perekonomian negaranya. 

Mulai dari pendanaan perang yang tidak terjadi di negaranya, hingga dana bantuan yang masih bergerak naik, kemungkinan besar penurunan suku bunga acuan masih belum akan terjadi dalam waktu dekat karena beberapa hal tersebut. 

Analisis Harga Bitcoin

Artinya pasar crypto di 2024, terutama menuju halving 2024 masih akan bergerak turun. Sehingga untuk saat ini narasi bahwa pasar crypto akan mulai pulih di Tahun 2024 dan bull run akan datang lebih awal, terlihat masih menjadi narasi yang belum mungkin. 

Grafik Harian BTCUSD

Apa bila melihat pergerakan harga Bitcoin, terlihat bahwa saat ini koreksi akan terjadi dan kemungkinan akan terus terjadi mengingat belum adanya sentimen positif baru di pasar crypto. 

Melihat volume transaksi, saat ini volume jual masih lebih besar daripada volume beli, ditambah dengan banyaknya trader di pasar derivatif yang memilih menunggu dibandingkan membuka posisi, bahkan untuk short. 

Kondisi ini menjadi pertanda potensi volatilitas akan datang, sehingga dalam volatilitas kemungkinan besar akan lebih banyak investor yang memilih untuk menjual, mendorong harga Bitcoin untuk turun lebih jauh. 

Jika melihat pergerakannya saat ini ada kemungkinan BTC akan kembali turun ke daerah $39.500 yang dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan. 

Tapi perlu diingat bahwa jika ada sentimen positif dadakan, Bitcoin bisa bergerak naik, namun untuk saat ini kemungkinan besar hingga akhir tahun, Bitcoin akan bergerak di antara $39.500 hingga $44.000.