CryptoHarian

JP Morgan: Awas Gaes, GBTC Bisa Bikin BTC Anjlok! 

Cryptoharian – Sekumpulan analis dari perusahaan keuangan kelas kakap, yakni JP Morgan memberikan peringatan terkait potensi tekanan harga Bitcoin (BTC).

Analis JP Morgan yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou menyatakan bahwa prediksi penurunan tajam ini bisa saja terjadi, lantaran investor Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) terus mengambil keuntungan setelah GBTC berubah menjadi spot Bitcoin ETF minggu lalu.

Melansir dari theblock.co, GBTC diketahui telah kehilangan lebih dari US$,1.5 miliar sejak konversinya. Dalam hal ini, JPMorgan memperkirakan hingga US$ 3 miliar mungkin akan keluar dari perusahaan Grayscale, seiring investor yang memanfaatkan peluang pengambilan keuntungan. 

“Jika perkiraan US$ 3 miliar kami benar, maka US$ 1,5 miliar tambahan bisa keluar dari pasar Bitcoin melalui GBTC, yang bisa lebih menekan harga Bitcoin dalam beberapa minggu ke depan,” ungkap Panigirtzoglou. 

Panigirtzoglou mengatakan, investor yang sebelumnya membeli saham GBTC dengan diskon memang telah mengantisipasi konversi menjadi ETF. Saat ini pun, adalah hari penantian yang tiba bagi mereka untuk sepenuhnya merealisasikan keuntungan, dengan menarik keuntungan dari BTC alih-alih beralih ke ETF Bitcoin spot yang lebih murah.

Berita Bitcoin: 5 Crypto Potensial di Pertengahan Januari 2024: SOL, PYTH, RNDR, ATOM, NEON

JP Morgan Ragukan Ethereum Spot ETF 

Dalam catatan terkait, ia menjelaskan bahwa para analis dari perusahaannya ragu dengan adanya persetujuan Spot Ethereum ETF hingga Mei. Meskipun mereka memahami argumen yang mendukung persetujuan, mereka meragukan bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika (SEC), akan menganggap Ethereum sebagai komoditas dalam waktu dekat.

“Hal yang membuat kami ragu, yakni catatan transisi Ethereum dari proof-of-work ke proof-of-stake dan gugatan hukum berkelanjutan SEC terhadap bursa kripto yang menawarkan layanan staking untuk blockchain proof-of-stake, termasuk Ethereum,” ujarnya. 

Meskipun ada argumen yang mendukung persetujuan, analis menyimpulkan bahwa karakteristik berkembangnya Ethereum membuatnya menyerupai mata uang kripto di luar Bitcoin, yang biasanya dianggap sebagai sekuritas oleh SEC. Selain itu, gugatan hukum yang belum terselesa juga membuat peluang terbatas persetujuan Spot Ethereum ETF hingga masalah hukum ini teratasi.

Tanggapan Analis Terkait Perkembangan Harga BTC 

Sementara itu salah satu analis pasar kripto populer bernama Michael van de Poppe, menyatakan bahwa Bitcoin mungkin tidak melonjak melebihi US$ 46.000. Poppe memperkirakan adanya pengujian ulang atau retest pada batas-batas bawah. 

“Pengujian ulang pada batas bawah kemungkinan akan terjadi, dan kisarannya ditentukan antara US$ 38.000 – US$ 48.000,” kata Poppe. 

Prediksi ini sejalan dengan pengamatan Poppe sejak lama, dimana dia menekankan perlunya para investor siap untuk memanfaatkan potensi penurunan harga. Poppe menyiratkan bahwa sentimen negatif mungkin mendominasi pasar, dan investor harus bersiap untuk membeli selama periode penurunan tersebut.

“Bersiaplah untuk membeli, saat sentimen mulai negatif,” pungkas Poppe. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.