CryptoHarian

Kapan Bitcoin Akan ATH? Bulan Ini Menurut Pakar

Cryptoharian – Banyak dari kalangan investor yang telah menantikan kembalinya Bitcoin (BTC) ke puncak harga tertinggi tahun 2021, yakni US$ 69.000.

Namun, nyatanya performa BTC sepanjang 2022 mengalami keterpurukan dan tahun 2023 pun disebut sebagai tahun pemulihan. Hal ini pun mengundang perhatian salah satu analis, yang memperkirakan terjadinya puncak harga tertinggi pada tahun ini.

Dalam sebuah posting terbaru di platform X, Mikybull yang merupakan seorang analis pasar kripto memberikan gambaran tentang kondisi Bitcoin. Ia menyiratkan bahwa Bitcoin, mata uang kripto terkemuka, tampaknya akan mencapai puncak tertinggi baru pada Agustus atau Oktober 2024. 

“Bitcoin sangat selaras dengan aksi harga sebelumnya yang menunjukkan bahwa kita berada dalam siklus bullish. ATH baru pada Agustus atau Oktober 2024,” ungkap Milkybull di laman X-nya, Minggu (28/1/2024).

Analisis ini didasarkan pada beberapa faktor, termasuk sejarah pergerakan harga dan keterkaitan antara siklus likuiditas global dan peristiwa halving Bitcoin. Ia menjelaskan, pergerakan harga Bitcoin saat ini sejalan dengan pola siklus sebelumnya. Hal inilah yang membuatnya yakin bahwa saat ini Bitcoin berada dalam siklus naik. 

Dengan merinci data historis, Milkybull mencatat bahwa Bitcoin butuh 39 bulan untuk mencapai puncak tertinggi baru pada tahun 2017 dan 36 bulan untuk pencapaian serupa pada tahun 2020. Berdasarkan hasil risetnya juga, dia menyimpulkan dan memproyeksikan kemungkinan pencapaian puncak tertinggi baru dalam beberapa bulan ke depan, khususnya pada Agustus atau Oktober 2024.

“Butuh waktu 39 bulan bagi BTC untuk mencapai ATH baru di tahun 2017, dan 36 bulan untuk mencapai ATH baru di tahun 2020,” ujarnya.

Salah satu poin penting dalam analisis ini adalah hubungan antara siklus likuiditas global dan peristiwa halving Bitcoin. Menurutnya, likuiditas global mencapai titik terendahnya pada September 2022, yang bersamaan dengan titik terendah Bitcoin pada November 2022. 

“Siklus likuiditas global bertepatan dengan siklus halving Bitcoin. Likuiditas global mencapai titik terendah pada September 2022 sementara BTC mencapai titik terendah pada November 2022. Korelasinya sangat kuat,” kata Milkybull.

Dalam jangka pendek, analis tersebut memperkirakan bahwa Bitcoin akan mendekati level resistensi di US$ 44.000. Ia juga menyatakan kemungkinan adanya koreksi besar dalam waktu dekat, dengan Bitcoin menuju level resistensi tersebut. 

Kendati demikian, Mikybull menjelaskan bahwa jika Bitcoin berhasil menutup di atas resistensi US$ 44.000 dalam kerangka waktu mingguan makro, itu bisa menjadi tanda bahwa tren naik akan berlanjut.

“Jika ditutup di atas resistensi US$ 44.000 pada TF makro mingguan maka tren naik ke ATH baru akan berlanjut,” pungkas Milkybull.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.