Bitcoin Masih Kuat Naik Walau Beredar Rumor Penjualan BTC dari Pemerintah Amerika

Bitcoin terlihat kembali bergerak naik setelah dipenuhi dengan banyaknya sentimen negatif yang beredar membuat koreksi signifikan pada pekan lalu. 

Sentimen negatif ini adalah penjualan Bitcoin oleh Grayscale yang terjadi karena para pemilik GBTC melakukan penjualan besar-besaran yang mewajibkan likuidasi sehingga mendorong harga Bitcoin turun.

Saat ini terdapat FUD baru yang beredar dari akhir pekan lalu yaitu kabar potensi penjualan dari Pemerintah Amerika, namun apakah akan mempengaruhi harga Bitcoin di pekan ini?

Pemerintah Amerika Jual Bitcoin

Pemerintah Amerika dikabarkan akan melakukan penjualan Bitcoin pada pekan ini dengan nilai sebesar $130 Juta atau sekitar 3.000 BTC. 

Penjualan ini dilakukan demi mencairkan hasil Bitcoin yang disita dari transaksi jalur sutra atau silk road yang merupakan tempat untuk perdagangan secara ilegal. 

Penjualan ini adalah kelanjutan dari usaha untuk mencairkan seluruh Bitcoin yang berhasil didapatkan dari kasus perdagangan ilegal di jalur sutra dimana jumlah Bitcoin yang berhasil disita mencapai 69.370 BTC.

Untuk saat ini BTC yang akan dijual adalah sekitar 2.933,646411166 BTC yang pada saat ini bernilai sekitar $130 Juta. 

Hasil dari penjualan ini belum dirincikan, namun tidak ada perbincangan bahwa BTC yang dijual ini akan digunakan untuk kepentingan mengganti rugi masyarakat yang dirugikan dari kasus kripto. 

Untuk saat ini narasi yang beredar adalah dana tersebut akan digunakan untuk keperluan negara yang membuat dana tersebut masuk ke anggara negara Amerika. 

Mendengar kabar ini banyak investor yang jengkel namun khawatir karena ada potensi koreksi signifikan jika pemerintah melakukan penjualan dengan BTC tersebut.

Tapi untuk saat ini nampaknya sentimen negatif tersebut tidak mempengaruhi pasar, karena di tengah narasi penjualan Bitcoin tersebut, harga BTC masih bisa bergerak naik bersama mayoritas altcoin lainnya. 

Analisis Harga BTC

Jika melihat dari data onchain, saat ini justru lebih banyak Bitcoin yang keluar dari exchange dibandingkan yang masuk, umumnya menandakan potensi apresiasi harga karena investor tidak bersiap untuk menjual.

Saat jumlah Bitcoin yang masuk ke exchange lebih banyak dibandingkan yang keluar, maka umumnya investor sedang bersiap untuk menjual, memberi potensi koreksi dalam waktu dekat. 

Jika melihat data transaksi dari sisi miner dan investor, saat ini keduanya memperlihatkan potensi apresiasi harga karena tidak ada potensi tekanan jual yang signifikan. 

Kondisi ini menjadi hal yang baik karena sebelumnya miner atau penambang Bitcoin memperlihatkan alur dana masuk ke exchange yang tinggi di tengah krisis energi listrik yang sedang terjadi karena musim dingin di Texas, pusat penambang Bitcoin saat ini. 

Melihat kedua kondisi tersebut bersama pergerakan apresiasi harga, nampaknya saat ini mayoritas investor tidak khawatir terhadap potensi koreksi yang akan datang, kemungkinan besar karena sudah kebal setelah melewati tekanan jual signifikan dari Grayscale. 

Grafik Harian BTCUSD

Apabila melihat kondisi harganya, saat ini BTC terlihat sedang bergerak naik keluar dari zona koreksinya yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. 

Ada kemungkinan apresiasi harga ini akan terus berlanjut, membawa Bitcoin untuk lanjut bergerak naik kembali ke daerah $44.000.

Untuk saat ini potensi Bitcoin bergerak lanjut naik kembali mendekati $50.000 masih terlihat sangat kecil karena belum adanya sentimen positif tambahan. 

Sehingga dalam beberapa pekan ke depan ada kemungkinan Bitcoin akan konsolidasi di antara $40.000 hingga $44.000 dengan volatilitas yang tinggi, mengingat akan banyaknya data dan transaksi signifikan menjelang pergantian bulan dari Januari ke Februari. 

Oleh karena itu untuk saat ini trader dan investor diharapkan untuk selalu waspada dan tidak FOMO untuk mengejar harga terendah dan langsung membeli demi mendapatkan keuntungan maksimal.

Seluruh transaksi wajib dijaga dengan manajemen risiko yang baik agar dana modal bisa bertahan dalam jangka panjang, terutama menuju potensi bull run 2025.