Cryptoharian – Ethereum (ETH) yang merupakan salah satu kripto utama, lagi-lagi kalah telak dari bintang pasar kripto, yakni Bitcoin (BTC). Padahal sejak awal tahun, Ethereum sempat mengalami kenaikan harga yang menjanjikan. Namun, harganya sekarang cenderung melorot bahkan dalam waktu yang terbilang cukup singkat.
Tentunya dengan kinerja yang semakin menurun, para investor pun perlahan mulai beralih ke kripto utama Bitcoin. Namun, apa sebenarnya penyebab dari penurunan Ethereum ini, dan kenapa bisa pergerakannya kalah dengan Bitcoin?
Melansir dari cointelegraph, berikut sejumlah deretan penyebab dari loyonya harga Ethereun melawan Bitcoin:
Tren Harga dan Penurunan Rasio
Sejak awal tahun 2024, Ethereum telah mengalami lonjakan yang signifikan, namun momentumnya melambat pada pertengahan Maret. Membandingkan kenaikan sepanjang tahun, Ethereum telah naik sekitar 48 pereen dalam pasangan USD-nya, tertinggal di belakang lonjakan impresif Bitcoin sebesar 57 persen.
Selain itu, penurunan Ethereum terhadap Bitcoin selama 30 hari terakhir sangat mencolok, dengan rasio ETH/BTC mencapai titik terendah tahun ini sebesar US$ 0.047 pada tanggal 7 April.
Kenapa Ethereum Melempem?
Ada tiga alasan utama dari penurunan Ethereum. Pertama, aktivitas di jaringannya turun, artinya orang kurang tertarik untuk membeli Ethereum. Data dari DappRadar menunjukkan turunnya penggunaan aplikasi di Ethereum.
Kedua, soal ETF. Sebelumnya, terdapat rencana untuk membukakan gerbang ETF khusus Ethereum, tapi belum jelas apakah akan disetujui atau tidak. CEO VanEck, Jan van Eck, bilang kemungkinan ditolak. Ini bikin investor khawatir.
Terakhir, Ethereum terhimpit oleh persaingan. Solana yang notabene merupakan salah satu pesaing Ethereum, kini semakin mendulang popularitas. Inilah yang menjadi faktor para investor beralih dari Ethereum ke Solana.
Apa Dampaknya?
Ethereum yang lemah ini tentunya membuat banyak dari pemegangnya khawatir. Semua orang di pasar kripto jadi was-was. Ditambah lagi, keputusan soal ETF ini juga masih menggantung.
Jika persetujuan ini ditolak, maka hal tersebut bisa bikin harga Ethereum turun lagi. Karena itu, fokus para investor masih tertuju ke keputusan SEC soal ETF ini.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.