Kontrak Jangka Pendek CME Bitcoin Di Level Tertinggi, Apa Dampak Ke Bitcoin?

Investor institusional membongkar kontrak berjangka Bitcoin di Chicago Mercantile Exchange (CME) hingga memecahkan rekor baru.

Walaupun ini masih berpeluang mendulang berbagai spekulasi, tapi rupanya smart money akan cenderung mengarah ke bearish di pasar. Bagaimana menurut Anda?

Bitcoin Berjangka Pendek Sedang Naik Daun

Harga Bitcoin turun Rp 15 juta dalam satu minggu terakhir. Data dari Skew, perusahaan yang memantau cryptocurrency, mengungkapkan bahwa selama satu minggu hingga tanggal 18 Agustus, investor institusional membuka rekor jumlah kontrak pendek di CME.

Ada 1.400 kontrak pendek yang dipegang oleh investor institusional pada minggu lalu. Skew juga beranggapan bahwa itu bisa saja karena melihat fungsi dari cash and carry, yang menjadi strategi dari para pedagang arbitrase yang berusaha memanfaatkan adanya perbedaan antara harga produk turunan dan aset yang mendasarinya.

Apakah akan Short Squeeze?

Perlu diperhatikan bahwa pemerasan bisa saja terjadi pada kartu. Ini adalah skenario ketika jumlah kontrak pendek relatif lebih tinggi dari pada jumlah buy. Artinya, kondisi ini membuat pasar bersiap untuk short squeeze.

Short squeeze terjadi ketika aset melonjak tajam, memaksa pedagang untuk keluar dari posisi mereka. Untuk keluar dari posisi mereka, trader harus membeli. Tekanan membeli bisa membuat harga melonjak dengan tajam karena efek cascading dari order pembelian seperti menyiram bahan bakar ke api.

Namun, untuk minggu ini sepertinya tidak demikian. Harga Bitcoin sudah berkurang sekitar $750 tercatat sejak 18 Agustus lalu, jadi menguntungkan bagi kontrak pendek.

Seperti Cryptoharian laporkan, level $ 11.000 adalah Key Support terdekat yang banyak dijadikan acuan utama para trader dan analis, sehingga kami rasa, selama harga masih berada diatas level ini, potensi Bullish masih bisa diharapkan.